Rabu, 06 Februari 2013

Beranda » » Di Balik Game Assassin’s Creed

Di Balik Game Assassin’s Creed

Assassin-s-Creed-3-the-assassins-32351444-960-720
COBA lihat di salah satu susunan daftar game yang paling digemari di seluruh dunia: setelah PES, Football Manager dan FIFA, di belakangnya ada Devil May Cry, Sim City, dan Assassin Creed. Game action ini mengisahkan seorang pembunuh dalam mencari target utama lalu membunuhnya dengan berbagai cara, dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Settingnya di zaman Crusade War (Perang Salib). Tepatnya di sekitar kota Jerusalem pada abad ke-12 masehi. Mode gameplaynya semi open ended dan alur cerita yang semi non-linear. Dipadu dengan mode 3rd PS view serta dibumbui dengan banyaknya unsur teori konspirasi di masa depan, yakni tahun 2012 masehi, membuat game ini terasa campur aduk. Apa kaitannya antara masa depan dengan masa lalu? Apa hanya sekadar game belaka?
Hasyasyin atau Assasin sama sekali bukan pasukan Islam. Karena Assasin menghalalkan semua yang diharamkan oleh Islam, seperti menzinahi semua perempuan termasuk adik dan ibunya sendiri. Sejarawan Carole Hillenbrand yang non-Muslim saja dalam “Crusade” bahkan menyatakan jika Assasin ini telah bekerjasama dengan Templar dalam menjajah Yerusalem dalam Perang Salib pertama (1099). Assasin pula yang pernah mengancam akan membunuh panglima pasukan Islam, Shalahuddin al Ayyubi, namun tidak pernah dilaksanakan.
Umat Islam sekarang ini harus ekstra berhati-hari terhadap berita-berita yang mengagung-agungkan Hizbullah dan juga Iran, karena mereka bukanlah pembela Islam, melainkan pembela Syiah, satu akidah yang berbeda sekali dengan Islam. Syiah lahir dari rahim seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi dari Yaman. Sama seperti kekristenan baru yang lahir dari Paulus, Yahudi dari Tarsus. Perang antara Zionis-Israel melawan Hizbullah di tahun 2006 bukanlah perang antara Islam melawan Zionis-Israel, melainkan perang antara Zionis-Israel melawan keashobiyahan Syiah. Dan dalam pembantaian yang dilakukan Zionis-Israel atas Muslim Gaza, Hizbullah dan Iran pun tidak membantu. Padahal katanya meereka punya misil yang bisa menjangkau Tel Aviv, mengapa mereka tidak mengirimkannya jika benar-benar Islam. Ini sama saja dengan sikap para pemimpin Saudi dan Mesir yang malah bersekutu dengan Zionis-Israel dan merestui pembunuhan atas Muslim Gaza.
Hashashin, Pasukan Khusus Syiah Ismailiyah
Orang-orang Hashashin adalah orang-orang Nizari Syiah Ismailiyah fraksi Nizāriyya (bukan pasukan Islam, Sebagaimana Hizbullah sekarang ini) yang terusir dari dinasti Mesir dan mengungsi ke Iran,Irak, Syria, dan Lebanon. Di sana mereka membangun perbentengan mereka. Hashshashin juga dikenal sebagai “penghasil hashis” oleh musuh-musuh mereka. Hashashin juga dikenal sebagai al-da’wa al-jadīda yang artinya adalah “doktrin baru” dan sekarang berhubungan dengan organisasi Fedayeen. Hashshashin bukanlah suatu kerajaan atau dinasti, mereka lebih dikenal sebagai suatu perkumpulan, atau banyak yang menyebut mereka sebagai “sekte”.
Para Hashashin melawan muslim Dinasti Seljuk yang menentang keberadaan mereka. Metode membunuh mereka adalah dengan cara pembunuhan secara diam-diam, dan berlaku sebagai seorang Assassin (pembunuh), mereka menggunakan pisau yang disembunyikan, panah, sampai racun. Mereka membunuh setiap target dari para Seljuk secara diam-diam, dan terkadang, mereka membunuh target mereka di hadapan khalayak ramai dan terkadang juga, di masjid, agar banyak yang dapat melihat.
Konon ada rumor yang beredar tentang Hashashin bahwa cara perekrutan yang dilakukan adalah dengan cara membuat sang calon percaya kalau dia sedang berada di ambang kematian (dengan drug, kemungkinan hashis atau sesuatu yang lebih kuat), kemudian, ia akan melihat dirinya berada di Firdaus dan dilayani oleh perawan-perawan. Padahal sesungguhnya, sang calon tidak meninggal, ia hanya dibawa ke suatu kebun yang indah, dan ia dibuat percaya bahwa kebun indah yang dilihatnya benar-benar firdaus.
Bagi yang belum tau apa itu Hashish. Hashish sama seperti ganja, sama-sama memabukan. Perbedaannya, Ganja berupa daun dan hashish berupa lender padat atau dalam bahasa Kimia nya berupa tetrahidrocarbinol yang sifat nya padat secara natural seperti kaca dan menjadi lunak apabila di panaskan. Asal dari hashih itu dari trichomenya cannabis sativa subspecies indica. Cara penggunaannya sama dengan penggunaan ganja, di bakar untuk kemudian dihirup.
Hashashin ini mempunyai benteng di Alamut yang artinya Istana Kematian di daerah Persia (Iran). Dan salah satu bukti keberadaan mereka tercatat dalam catatan perjalanan Marcopolo. Marcopolo sudah berkunjung ke Alamut dalam perjalanan nya menuju Selatan (Amerika sekarang).
Pembunuhan Diam-diam
Dalam membunuh targetnya, Hashashin biasanya menyamar. Lalu dengan pisau yang ditempatkan secara rahasia ditangan mereka, mereka menikam leher targetnya hingga targetnya tewas.
Metode bela diri yang mereka pergunakan adalah seni bela diri Janna yang mengandung teknik menyerang (striking), grappling (penyergapan), dan tendangan ke arah bawah (low kicks) yang membuat mereka menjadi pejuang yang lain dari yang lain. Dan kenapa mereka berbahaya. karena dengan jumlah mereka yang sedikit mereka mampu menakuti faksi Islam yang besar pada saat itu dan juga faksi di luar islam (Sama seperti para pasukan khusus sekarang ini).

dai21juli]