Kehadiran Islam di Polandia dimulai pada abad-14.  Kaum Muslim saat  itu identik dengan suku Tatar. Mereka menetap di  persemakmuran  Polandia-Lithuania setelah berjasa ikut membantu  perjuangan kerajaan  tersebut untuk mempertahankan negeri itu.Menurut mantan Duta Besar  RI untuk Polandia, Hazairin Pohan, Islam  berada di mainstream sejarah  kontemporer Polandia, berkat keberadaan  Muslim Tartar sejak sejak 600  tahun silam. Perajurit gagah berani dari  Asia Tengah itu berkali-kali  bertempur membela negeri mereka, termasuk  pertempuran the Battle of  Grunwald yang tersohor itu, melawan kerajaan  Kristen Jerman Teutonic  Order pada musim panas tahun 1410. Akibat  jasa-jasa mereka, Raja  Polandia-Lithuania memberikan pemukiman bagi  perajurit gagah berani  Muslim di wilayah timur Polandia dan sebagian di  Lithuania sekarang.Orang-orang Tartar, sebagai perajurit Mongolia, telah berada di Eropa   Tengah sejak abad ke-13, namun tanpa bekas. Baru pada abad ke-14 mereka   menetap di sini sebagai tentara bayaran.  Jumlah mereka sekarang tidak   banyak, sekitar 3000-5000 orang saja.Mereka juga ambil bagian  dalam sejarah Polandia, ketika negeri itu  hilang 123 tahun dari peta  politik Eropa. Fakta ini tidak banyak orang  yang tahu. Itulah sebabnya,  mengapa di negeri tempat kelahiran Paus  Johanes Paulus II itu, pemuka  Islam Tartar selalu diberi gelar  kebangsawanan. Maklum mereka berjasa  besar bagi negeri tersebut. "Fakta  ini tidak banyak diketahui oleh  rakyat Indonesia, negeri berpenduduk  Muslim terbesar di dunia," Tulis  Huzairin pada sebuah forum.Huzairin juga pernah menghadiri acara  keislaman yang diadakan Muslim  Polandia. "Ketika bertugas di Republik  Polandia, saya sering diundang  hadir dalam acara-acara keislaman  masyarakat Muslim Tartar di  Byalistok, sebelah timur Polandia,"  kisahnya."Pertemuan kami di Warsawa dalam berbagai acara Ramadhan  atau Idul  Fitri di Istana Presiden Polandia semakin mengakrabkan  persahabatan  kami," tambahnya.Mufti Polandia, Tomasz Miskiewicz,  dari organisasi Muslim Religious  Association of Poland pernah datang ke  Indonesia pada bulan Maret 2010,  memenuhi undangan Majelis Ulama  Indonesia (MUI). Tujuan awal  kunjungannya berkaitan  dengan keinginan bertukar fikiran dalam rangka  penerbitan sertifikat  halal. Mufti adalah otoritas Polandia yang  mengeluarkan sertifikat  halal.Muslim polandia pun ikut andil dalam Indonesia Halal Expo 2012  (Indhex)  di Gedung SMESCO Jakarta awal Juli 2012 lalu. Bahkan mereka  ingin  melakukan ekspor daging sapi ke Indonesia, tentunya dengan  menerapkan  aspek halalnya.Selain itu Indonesia mengapresiasi Muslim  Polandia. Kementerian Agama  lewat Sekretaris Jenderal, Bahrul Hayat,  Ph.D menawarkan beasiswa bagi  Muslim Polandia yang ingin menimba ilmu  agama di berbagai lembaga  pendidikan di Indonesia. Pengiriman mahasiswa  Polandia, khusunya Muslim  Tatar untuk kuliah di Indonesia sudah dimulai  sejak tahun 2011 lalu.Masjid Warsawa, satu-satunya masjid di Ibukota Negara PolandiaPolandia,  kini benar-benar sudah berubah. Termasuk kebijakan publik  terkait  dengan kebebasan menjalani agama. Umat Islam di  Kota Warsawa kini telah  memiliki sebuah masjid dan Islamic Center.  Meski ukurannya relatif kecil  dan sudah tidak dapat menampung jamaah  Muslim Warsawa yang terus  bertambah. Masjid Warsawa, merupakan  satu-satunya masjid di  Ibukota Polandia itu, menjadi tumpuan syiar  Islam di bekas Negara  komunis tersebut.Warszawa (Warsawa) adalah ibu kota Polandia yang  tadinya hancur lebur  di saat Perang Dunia II (PD II). Pembangunan  kembali pusat kota tua  yang jadi kebanggaan masyarakatnya telah sukses  mengeruk keuntungan di  bidang pariwisata.Ketika Muslim yang tinggal  di Polandia terus bertambah, melalui ribuan  pelajar datang dan pergi,  mulailah ada geliat aktivitas keislaman yang  akhirnya terbentuklah  'Liga-Liga Muslim' di setiap kota sebagai wadah  komunitasnya. Masjid  Warszawa terletak di dekat pusat kota Warszawa,  Wilanów Wiertnicza 103,  sekarang menjadi salah satu dari beberapa  masjid yang berdiri bebas dan  resmi, dan merupakan masjid aktif  di Polandia, dengan Pusat  Keislamannya.Masjid Warsawa ini tadinya adalah sebuah vila lalu  diadaptasi dan resmi  menjadi masjid pada tahun  1993. Bangunan di jalan Wiertnicza 103,  Warszawa, Polska ini  perlahan-lahan direnovasi, dan terbentuklah kantor  kecil untuk urusan  agama Islam dan lembaga kebudayaan islam, meski  tidak memiliki menara.  Ruangan masjid tersebut selalu dipenuhi  umat Islam terutama di hari  Jum'at, bulan Ramadhan, Shalat Idul Fitri  dan Idul Adha. Masjid kecil  ini menjadi satu-satunya bangunan yang  benar-benar utuh berfungsi  sebagai Masjid di Kota WarsawaKetika Masjid Warsawa pertama kali  dibuka, jamaah masjid ini puluhan  orang saja. Namun kini, setiap shalat  jum'at ratusan jamaah memadati  masjid Warsawa dan sudah tidak tertampung  lagi. Menurut informasi  beberapa forum Muslim di Warsawa ada sekitar  tiga masjid kecil lainnya  yang tersebar berjauhan di Warsawa. Semua  ruang shalat sangat  sederhana. Juga ada lumayan banyak kedai daging  halal di sana.Sebagai satu-satunya masjid resmi di Warsawa, Masjid  Warsawa juga  menjadi tempat dilakukan berbagai kegiatan sosial dan  pendidikan Islam.  Sekaligus menjadi semacam pusat informasi tentang  Islam. Di sini pula  Asosiasi Muslim Polandia yang diketuai oleh  Poplawski berkantor, di  salah satu ruangan di lantai atas masjid.Setiap  hari Sabtu diselenggarakan kegiatan pendidikan al-Qur'an bagi  anak-anak  perempuan. Pengurus masjid dan asosiasi juga sering mendapat  kunjungan  dari para siswa sekolah Katolik yang minta penjelasan tentang  Islam.  Warga Muslim di Warsawa dan di Polandia umumnya tak pernah  memiliki  masalah serius dengan umat mayoritas Katolik maupun dengan  kelompok  agama lain. Mereka bebas beribadah dan menjalankan berbagai  kewajiban  lain sebagai umat Islam. Tak ada larangan, tekanan, dan  diskriminasiSementara  di sejumlah negara Eropa kini tengah terjadi proses penipisan  toleransi  terhadap kaum Muslim, sebagai dampak peristiwa 11 September  2001 di New  York dan Washington, di Polandia kehadiran kaum Muslim  tetap disambut  baik. Mereka diberi hak-hak yang sama dengan warga  negara dari golongan  lain.Selain kota Warsawa, umat Islam yang tersebar  di Polandia dapat  menikmati ukhuwah islamiyah yang kental di kota  Białystok, Gdask,  Lublin, Pozna, dan Wrocław. Semua kota tersebut sudah  memiliki pusat  keislaman resmi, lengkap dengan kedai makanan  halalnya. Di Krakow,   sudah ada sinyal positif dari pihak dewan kota  untuk menyediakan sarana  ibadah bagi umat Islam yang ada di sana,  setelah permohonan liga  muslim Krakow ditolak berkali-kali. Kebutuhan  mereka yang paling  penting adalah ruangan shalat Jum'at yang sudah  berpuluh-puluh tahun  disewa per-minggu, namun ruangan itu hanya sepetak  kecil, sekitar 3 x 5  meter persegi dengan satu pemanas.Ramadhan dan Hari Raya di Masjid WarsawaDi Polandia,  masyarakat Muslim  berbondong-bondong menuju mesjid selama  Ramadhan  untuk shalat tarawih ataupun tadarus dan berbuka puasa  bersama. Makanan  yang menjadi ciri khas berbuka adalah makanan Timur  Tengah. Maklum,  hampir sebagian masyarakat muslim di sini adalah  keturunan Timur Tengah.  Muslim di Polandia menjalani puasa biasanya  selama hampir 17 jam. Hal  ini dikarenakan waktu berbuka puasa  di Polandia pukul delapan malam dan  imsak pada pukul tiga dinihari.Hari Raya Idul Fitri adalah hari  yang paling dinanti Muslim Polandia.  Setelah diumumkan di Masjid  Warsawa, biasanya shalat Id dimulai jam  09,00 pagi, dan dipimpin oleh  Imam Emir Poplawski. Masyarakat Muslim  di Polandia keturunan Tartar  menyebut Idul Fitri sebagai Hari Ramadhan  Bayram (Dni Bayram Ramadhan).  Bayram diambil dari bahasa Turki yang  berarti perayaan. Di hari paling  mulia ini, Muslim Polandia yang  berusia tua dan muda berbaur dan tampil  dengan busana terbaik mereka.Suasana Idul Fitri juga bergema di  kota-kota lainnya, seperti Wroclaw,  Krakow, Lublin, Poznan dan Gdansk  pada pusat-pusat kebudayaan Islam,  yang sekaligus berfungsi sebagai  tempat ibadah. Tempat-tempat ini juga  digunakan untuk dialog dan  pertemuan dengan masyarakat yang ingin tahu  tentang Islam serta dengan  penganut agama lainnya untuk menguatkan  citra toleransi beragama yang  tinggi di Polandia.Shalat Id dilakukan di pagi hari dengan suhu  dingin 10 derajat celsius.  Sebagaimana di Indonesia, dilaksanakan dua  rakaat, dan dilanjutkan  dengan khotbah dalam bahasa Arab dan Polandia.  Imam fasih  berbahasa Polandia karena memang lahir dan besar di Polandia.  Imam  mengumumkan, sebelum shalat dimulai, umat dipersilahkan untuk  membayar  zakat fitrah dan bersedekah. Jam 8.30 pagi masjid telah penuh  sesak,  sekitar 400 jamaah pria dan wanita dengan ruang terpisah telah   mengambil tempat.Masjid Warsawa terdiri dari dua lantai: wanita di  lantai atas sedangkan  pria di lantai bawah. Sebagian ruangan dijadikan  kantor, dan ruang  depan dijadikan toko koperasi yang menjual berbagai  keperluan umat  Islam serta makanan kecil halal. Pada hari-hari kerja,  ruangan  digunakan untuk pendidikan dan pertemuan sosial termasuk  melayani  tamu-tamu yang menginginkan informasi mengenai Islam.   A.M.SALIM (dari  berbagai sumber)Sekilas Tentang PolandiaSejarah  politik dunia mencatat Polandia sebagai rumah tempat lahirnya  Pakta  Warsawa, menandai perubahan peta politik dunia menjadi tiga blok   politik. Blok Timur dikomandoi Rusia dengan Uni Soviet-nya, Blok Barat   dikomandani oleh Amerika dan sekutunya. Dan tentu saja Blok Negara   Negara yang tidak masuk salah satunya lalu bergabung dalam Gerakan Non   Blok, dimotori oleh Indonesia.Sejarah penerbangan telah mencatat  Polandia sebagai Negara yang  kehilangan presidennya yang sedang berkuasa  akibat kecelakaan  penerbangan. Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa  hampir 100 tokoh  terkemuka di negara itu, termasuk Presiden Polandia  Lech Kaczynski.  Negeri ini berada di Eropa Tengah berbatasan dengan  Jerman di Barat,  Ceko dan Slovakia di selatan, Rusia (Kaliningrad) dan  Lithuania di  selatan, sedangkan Belarus dan Ukraina di sebelah selatan.Mamat 
Source : www.blogger.com/comment.g?blogID=1311888579207403717&postID=6745700155893932260