Dalam stereotip masyarakat, wanita normal semestinya memiliki ketertarikan dan orientasi seksual kepada lawan jenis. Namun ternyata, kebanyakan wanita mengalami kebimbangan dalam orientasi seksualnya. Banyak di antara mereka juga memiliki ketertarikan seksual dengan sesama wanita.
Penelitian yang dilakukan oleh Boise State University meneliti data dari 484 orang wanita heteroseksual, 60 % di antaranya tertarik secara seksual pada wanita lain. Sebanyak 45 % di antaranya pernah mencium seorang wanita dan 50 % di antaranya pernah membayangkan bercinta tentang wanita lain.
Sang peneliti, Elizabeth Morgan, profesor psikologi Boise State University di Idaho, mengatakan bahwa temuannya ini menunjukkan bahwa wanita normal sering merasakan keinginan yang lebih dari sekedar keramahan kasih sayang terhadap wanita lain.
Data lain menunjukkan bahwa lebih dari 20 % wanita tertarik pada wanita lain. Klaim ini bisa dikaitkan dengan kecenderungan wanita dalam menunjukkan kasih sayang secara alami terhadap satu sama lain ketika bersosialisasi, dari mengobrol di telepon selama berjam-jam hingga duduk berdekatan selama menonton film.
"Sering dikatakan bahwa persahabatan wanita hampir tidak bisa dibedakan dengan hubungan romantis. Wanita didorong secara emosional untuk dekat satu sama lain. Itu memberikan kesempatan berkembangnya keintiman dan perasaan romantis," kata Prof Morgan seperti dilansir DailyMail, Minggu (29/1/2012).
Serupa dengan temuan ini, Lisa Diamond, Ph.D. psikolog di University of Utah, memantau sekelompok wanita yang tertarik pada wanita lain selama 15 tahun. Datanya menunjukkan untuk pertama kalinya bagaimana seksualitas wanita terus berkembang selama seumur hidup. Pada saat dilakukan wawancara, ia meminta setiap wanita yang diwawancarai untuk melabeli dirinya sendiri sebagai lesbian, biseksual, heteroseksual atau tanpa label dan diminta menceritakan kehidupan cintanya.
Temuannya menunjukkan bahwa seiring waktu, label yang dipilih setiap wanita berubah berulang kali, tapi dengan satu kecenderungan yang penting. Diamond mengatakan bahwa ketika wanita semakin bertambah usianya, semakin besar kemungkinannya memilih bahwa ia adalah 'tanpa label'. Artinya, semakin bertambah usianya, para wanita ini semakin merasa orientasi seksualnya tidak perlu dimasukkan dalam suatu kategori tertentu.
"Kami mengira bahwa seksualitas akan semakin jelas dan lebih mentap seiring berjalannya waktu. Salah satu tanda kedewasaan menurut kami adalah mampu mengetahui diri sendiri. Tapi temuan kami justru menunjukkan sebaliknya," kata Diamond.
[ Sumber ]
Penelitian yang dilakukan oleh Boise State University meneliti data dari 484 orang wanita heteroseksual, 60 % di antaranya tertarik secara seksual pada wanita lain. Sebanyak 45 % di antaranya pernah mencium seorang wanita dan 50 % di antaranya pernah membayangkan bercinta tentang wanita lain.
Sang peneliti, Elizabeth Morgan, profesor psikologi Boise State University di Idaho, mengatakan bahwa temuannya ini menunjukkan bahwa wanita normal sering merasakan keinginan yang lebih dari sekedar keramahan kasih sayang terhadap wanita lain.
Data lain menunjukkan bahwa lebih dari 20 % wanita tertarik pada wanita lain. Klaim ini bisa dikaitkan dengan kecenderungan wanita dalam menunjukkan kasih sayang secara alami terhadap satu sama lain ketika bersosialisasi, dari mengobrol di telepon selama berjam-jam hingga duduk berdekatan selama menonton film.
"Sering dikatakan bahwa persahabatan wanita hampir tidak bisa dibedakan dengan hubungan romantis. Wanita didorong secara emosional untuk dekat satu sama lain. Itu memberikan kesempatan berkembangnya keintiman dan perasaan romantis," kata Prof Morgan seperti dilansir DailyMail, Minggu (29/1/2012).
Serupa dengan temuan ini, Lisa Diamond, Ph.D. psikolog di University of Utah, memantau sekelompok wanita yang tertarik pada wanita lain selama 15 tahun. Datanya menunjukkan untuk pertama kalinya bagaimana seksualitas wanita terus berkembang selama seumur hidup. Pada saat dilakukan wawancara, ia meminta setiap wanita yang diwawancarai untuk melabeli dirinya sendiri sebagai lesbian, biseksual, heteroseksual atau tanpa label dan diminta menceritakan kehidupan cintanya.
Temuannya menunjukkan bahwa seiring waktu, label yang dipilih setiap wanita berubah berulang kali, tapi dengan satu kecenderungan yang penting. Diamond mengatakan bahwa ketika wanita semakin bertambah usianya, semakin besar kemungkinannya memilih bahwa ia adalah 'tanpa label'. Artinya, semakin bertambah usianya, para wanita ini semakin merasa orientasi seksualnya tidak perlu dimasukkan dalam suatu kategori tertentu.
"Kami mengira bahwa seksualitas akan semakin jelas dan lebih mentap seiring berjalannya waktu. Salah satu tanda kedewasaan menurut kami adalah mampu mengetahui diri sendiri. Tapi temuan kami justru menunjukkan sebaliknya," kata Diamond.
[ Sumber ]