Sebuah penelitian pada tahun 1993, yang menyebut cara ular minum lewat menyedot air lewat mulut persis seperti cara manusia minum melalui sedotan terbantahkan lewat penelitian terbaru yang dilakukan oleh David Cundall dari Lehigh University di Pennsylvania.
Cundall menggunakan metode peletakan sensor tekanan pada mulut ular boa, Agkistrodon piscivorus, Heterodon platirhinos, dan Pantherophis spiloides untuk mendeteksi cara ular minum.
Hasilnya, peneliti tidak menemukan adanya mekanisme menyedot seperti yang dikemukaan dalam penelitian sebelumnya. Cundall malah menduga bahwa ular minum lewat bantuan jaringan kulit.
Dilansir NewScientist, jaringan kulit yang dimaksud terdapat di bagian rahang bawah dan memiliki lipatan serta pori yang mirip spons. Air akan tertampung di jaringan kulit ini lewat proses kapilaritas.
Saat akan minum, ular membuka mulut dan mencelupkannya ke air. Setelah air tertampung, ular memeras jaringan kulit sehingga airnya mengalir ke saluran pencernaan.
Menurut Cundall, cara ini lebih masuk akal. Lidah ular terlalu kecil untuk mendukung penyedotan. Ular juga tak bisa menengadahkan kepala sehingga bisa minum seperti manusia.
Hasil penelitian Cundall sipublikasikan di Journal of Experimental Zoology pada 6 Februari 2012.
Sumber : http://www.tribunnews.com