Kamis, 14 Februari 2013

Beranda » » Lima Tradisi Menggelikan Mencari Jodoh Sejagat

Lima Tradisi Menggelikan Mencari Jodoh Sejagat


Valentine. Bagi Anda mempunyai pasangan, Valentine bisa jadi paling ditunggu sebab bisa merayakannya dengan kekasih. Valentine juga diwarnai dengan berbagai tradisi seperti memberi bunga atau cokelat.

Namun Valentine bisa menjadi paling membosankan bagi yang tidak punya pasangan. Mereka masih sendiri merayakannya bersama keluarga dikasihi. Namun beberapa negara dunia memiliki tradisi cukup menggelikan dalam mencari pacar.

Dilansir dari lifeslittlemysteries.com, berikut ulasannya.

1. Memakan apel dari ketiak

Beberapa desa di Austria mencari jodoh lewat cara paling bikin mual. Bukan memberi cokelat atau bunga pada orang dicintainya, para perempuan justru memberi apel.

Di sini letak kegelian itu. Bukan apel sembarang apel, namun potongan buah ini dijepit di ketiak terlebih dulu. Lalu mereka mengadakan upacara tarian tradisional hingga berkeringat. Sesudahnya potongan apel itu diberikan pada lelaki disukainya dan mereka memakan buah itu.

2. Pondok cinta

Dalam tradisi Suku Kreung di Kamboja para orang tua membangun pondok cinta untuk anak perempuan mereka memasuki masa remaja. Para lelaki bisa bergantian menghabiskan malam bersama anak perempuan itu, terkadang malah lebih dari seorang.

Para kaum adam ini bakal terus berdatangan sampai ada yang disukai si perempuan dan akhirnya menikah. Perceraian hampir tidak pernah terjadi di negara ini lantaran telah saling mengenal satu sama lain sebelumnya lewat pondok cinta.

3. Kikir gigi

Salah satu tradisi unik untuk siap menikah ternyata terjadi di negara ini, tepatnya di Pulau Bali. Remaja akil balik baik lelaki maupun perempuan menjalani ritual kikir gigi.

Ritual dipimpin pendeta Hindu ini cukup membuat ngilu bagi mereka menjalani sebab tidak menggunakan obat apapun untuk membuatnya kebal. Ritual ini dipercaya mengusir roh jahat membawa ketamakan, syahwat, amarah, kecemburuan, dan keadaan tidak sadar. Setelahnya, mereka menjadi orang dewasa siap menikah.


4. Tidur bersama dipisahkan papan

Praktik pacaran umum barat laut negara Eropa dan Amerika kolonial yakni pasangan remaja tidur bersama seranjang. Namun ini dilakukan dalam pengawasan orang tua sang perempuan.

Meski seranjang keduanya terbungkus selimut berbeda, terkadang sebuah papan berukuran sedang. Keintiman boleh terjadi namun bukan hubungan seksual. Semacam menyentuh atau bercengkrama.


5. Mengunjungi gadis

Masyarakat Dai di China melakukan ritual mengunjungi para gadis berkerumun. Kaum hawa ini duduk melingkari api unggung dan memutar roda keberuntungan mereka. Lalu segerombolan lelaki dengan jaket berwarna merah datang menghampiri sembari merayu para gadis lewat musik.

Para gadis akan mengambil sebuah benda istimewa kesukaan mereka dari bawah rok masing-masing. Jika menyukai salah satu lelaki, perempuan akan memberikan benda itu untuknya dan mengajak duduk bareng. Lalu sang adam memberikan jaket merah itu untuk dikenakan si gadis. Setelah itu mereka akan mengucapkan cinta secara berbisik di telinga masing-masing.