Selasa, 19 Februari 2013

Beranda » » Meteor Jatuh di Rusia, Saatnya Manusia Mawas Diri

Meteor Jatuh di Rusia, Saatnya Manusia Mawas Diri

meteor_crater“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa,” (QS Al Hadid: 25).
SEBUAH benda langit (meteor) Jumat (15/2) lalu menghantam wilayah udara di atas langit Chelyabinsk, Rusia. Meteor itu menimbulkan kerusakan pada banyak bangunan akibat efek gelombang kejut yang dihasilkan.
Akibatnya, puluhan orang tewas dan seribuan lainnya terluka. Sebuah bencana yang terulang untuk kedua kalinya, setelah sebongkah asteroid terbesar menembus atmosfer bumi di atas langit Rusia pada tahun 1908, dimana sebuah meteor besar meledak si sungai Tunguska, Siberia hingga meratakan 2.137 kilometer persegi lahan hutan tak berpenghuni.
Menurut catatan ilmuwan yang dilansir NewyorkTimes (18/2/2013) batu luar angkasa yang memasuki atmosfer pada Jumat dan meledak itu volumenya yang terbesar dibandingkan dalam peristiwa yang sama pada lebih dari seabad lalu. Menurut ilmuwan NASA, meteor yang jatuh di Rusia tersebut biasa terjun bebas ke bumi setiap seratus tahun sekali.
Gelombang kejutan yang dipancarkan asteroid itu, seperti dikatakan ilmuwan NASA, merupakan ledakan fragmen meteor dan gelombang tekanan dari melambatnya laju meteor. Seperti halnya gelombang berfrekuensi rendah yang dinamakan infrasonik, gelombang jenis ini bisa dideteksi oleh sensor nuklir pada era perang dingin di Samudera Pasifik atau Alaska.
Gelombang tersebut bisa meluluhkan objek di bumi dan bisa menjadi lebih kuat di area-area tertentu. Gelombang ini juga dapat beresonansi terhadap kaca, hingga hingga botol atau kaca-kaca bisa pecah di tempat meskipun benda-benda itu berada di dalam ruangan atau dapur.
Berapa kekuatan ledakan tersebut? Kekuatan ledakannya oleh seorang guru besar meteoroid dari University of Western Ontario, Kanada, seperti dikutip scientificamerican.com, dan gatra.com (16/2/2013), Margaret Campbell-Brown, diperkirakan sekitar 300 kiloton ekuivalen TNT (tri nitro toloen).
Sebagai perbandingan kekuatan bom atom “little boy” yang dijatuhkan di Hiroshima pada pukul 9 pagi tanggal 6 Agustus 1945, yang menewaskan 140.000 orang, hanya 13 kiloton ekuivalen TNT. Jadi kekuatan ledakan meteor Rusia 300 kiloton ekuivalen TNT itu sekitar 23 kali Bom Hitoshima.
Menurut Campbell-Brown, meteor berdiameter sekitar 15 meter itu diperkirakan akan menumbuk bumi sekali tiap setengah abad atau lebih. Dan jatuh menimpa sebuah kota berpenduduk diatas satu juta orang seperti Chelyabinsk teramat jarang terjadi.
Karena peristiwa yang tak bisa diduga tiba waktunya, manusia harus mengambil pelajaran darinya. Bahwa manusia itu tak ada apa-apanya dibandingkan alam semesta raya yang luas dan ada peran Tuhan yang mengendalikan. Karena itu tugas manusia adalah menjadi hamba-Nya yang berbakti. [misroji/islampos]