Selasa, 26 Februari 2013

Beranda » » Makam Para Raja di Aceh

Makam Para Raja di Aceh

Sultan Iskandar Muda berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinannya. Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636 atau 376 tahun silam, sultan di kebumikan di Komplek Gedung Juang Aceh.

HERI JUANDA |
Sultan Iskandar Muda berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinannya. Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636 atau 376 tahun silam, sultan di kebumikan di Komplek Gedung Juang Aceh.
Tak jauh dari makam Sultan Iskandar Muda, terdapat Komplek Kandang Meuh (Makam Raja-raja Aceh). Ada dua Kandang Raja Aceh, yang pertama disebut Kandang Meuh dan satu lagi disebut Komplek Makam Sultan Ibrahim Mansur Syah. Adapun yang dimakamkan di komplek Kandang Meuh antara lain Putri Raja anak Raja Bengkulu, Sultan Alaidin Mahmud Syah, Raja Darussalam, Tuanku Zainal Abidin dan lain-lain.
Selanjutnya komplek Makam Sultan Ibrahim Mansur Syah dimakamkan antara lain Pocut Rumoh Geudong (istri Sultan Ibrahim Mansur Syah), Sultan Ibrahim Mansur Syah (memerintah tahun 1836-1870), Sultan Mahmud Syah (anak Sultan Mahmud Syah), Sultan Husein Johar Al-alam Syah (anak Sultan Muhammad Syah), Putoru Binen (kakak Sultan Ibrahim Mansur Syah), Tuanku Husein Pangeran Anom (anak Sultan Ibrahim Mansur),Tuanku Cut Zainal Abidin, Tengku Chik, Tuanku Raja Ibrahim (anak Sultan Mohammad Daud Syah). Dalam komplek Museum Negeri terdapat makam Sultan Alaidin Ahmad Syah (1727-1735), Sultan Alauddin Johan Syah (1735-1760), Sultan Alauddin Mohammad Daud Syah (1781-1795), dan Pocut Mohammad (anak Sultan Ahmad Syah).
Selain itu, di Gunongan dan Kandang yang terletak bersebelahan dengan Taman Putroe Phang terdapat makam Sultan Iskandar Thani atau Sultan Iskandar Tsani Alauddin Mughayat Syah yang meninggal pada tahun 1641.
Iskadar Tsnani merupakan Sultan Aceh yang ke 13,  menggantikan Sultan Iskandar Muda. Iskandar Tsani adalah putera dari Sultan Pahang, Ahmad Syah, yang dibawa ke Aceh ketika Aceh menguasai Pahang pada tahun 1617 oleh Sultan Iskandar Muda. Ia menikah dengan puteri Sultan Iskandar Muda, yang bernama Ratu Safiatuddin, dan menggantikan Iskandar Muda sebagai Sultan Aceh ketika ia wafat. “Tsani” dalam bahasa Arab berarti “dua”.
Bersebelahan dengan Gunongan, Meurah Pupok di makamkan di Komplek Pemakaman Kerkhoff. Berdasarkan literatur Bustanussalatin dan keterangan dari pamplet yang tertera di makam, menerangkan putra mahkota ini terpaksa dipancung karena berzina dengan seorang istri perwira muda pelatih angkatan perang Kerajaan Aceh Darussalam.
Berikut foto-foto makam para raja di Aceh :