Selasa, 12 Februari 2013

Beranda » » Benarkah Imam Lebih Luhur Derajatnya dari Nabi?

Benarkah Imam Lebih Luhur Derajatnya dari Nabi?

Benarkah Imam Syiah Lebih Luhur Derajatnya dari Nabi? Benarkah Imam dapat wahyu dari Allah? Dua pertanyaan ini cukup mengganggu pikiran. Maklum saya sedang belajar mengenal mazhab Syiah.
Seorang kawan yang mengaku pengikut Mazhab Syiah (Imamiyah) menyampaikan bahwa Imam Syiah memiliki derajat yang luhur dari Nabi. Bahkan, mendapat wahyu dari Allah. Para Imam juga mampu mengendalikan alam. Ia mengisahkan hal-hal yang disebutnya mukjizat Imam Syiah seperti mengendalikan matahari, menyambung tangan yang putus, berdoa kemudian turun makanan yang diinginkan, dan lainnya.
Berkaitan dengan wahyu, ia mengisahkan kecerdasan dan daya jangkau Imam Syiah dalam suatu persoalaan masa depan. Menyampaikan hal-hal yang tidak diketahui orang yang akan dialaminya. Menyampaikan “penjelasan” berupa kalimat-kalimat (wahyu) dari Allah. Semua itu didapatkannya karena Imam Syiah memiliki kedekatan yang khusus dengan Allah. Kalau Nabi harus melalui perantara (malaikat), Imam Syiah langsung dari Allah.
Saya tanya dari mana sumbernya? Ia bilang dari riwayat-riwayat dan hadis-hadis yang terdapat dalam kitab-kitab kumpulan hadis Syiah. Saya tanya kitab dan bab serta nomor hadisnya. Sayangnya dia tidak menyebutkan.
Saya dalam hati (diam-diam) membenarkan tuduhan orang yang benci Syiah atau yang anggap sesat Syiah kalau memang demikian pemahaman orang-orang Syiah. Saya diamkan pikiran dan dirumah mulai buka-buka buku berkaitan dengan pemahaman teologi Syiah. Sayangnya saya tidak punya buku yang demikian. Saya ingat pada kawan yang menjadi editor di penerbit buku-buku agama. Saya kirim pesan lewat telepon genggam. Tidak ada jawaban. Saya kirim pula kepada dua ustadz lulusan dari Iran.
Hari minggu (29 rabiul awwal 1434) pagi, kawan yang editor menjawab: “Nu dimaksad para Imam langkung luhur martabatna ti Nabi, nyaeta Nabi-nabi satacan Rasulullah saw. Para Imam moal ngalangkungan darajat Kangjeng Nabi saw nu janten muara wujud aranjeuna (para Imam), tapi pasti ngalangkungan darajat nabi-nabi nu sanesna. Dalilna numutkeun abdi, Rasulullah saw mewarisi elmu para Nabi. Samentawis para Imam mewarisi elmu Rasulullah saw. (Perkawis wahyu) sanes wahyu syariat. Mung mangrupikeun elmu hakekat sareng akhlak. Syariat atos dipungkas ku Rasulullah saw. Henteu aya syariat anyar anu dicandak ku para Imam.”
Kemudian sekira jam 12:12:23 pm, salah seorang ustadz yang saya kirimi pertanyaan menjawab dengan singkat: “Gumantung kana definisi nabi. Rujuk Al-Baqarah ayat 124. Hadis ulama umatku dan nabi bani israil. Teras definisi Imam. Upami wahyu mah henteu.”
Setelah dapat jawaban itu saya cukup reugreug dan sedikit penasaran dengan riwayat atau hadis dari Imam Syiah berkaitan dengan yang disebutkan di awal. Benarkah ada?
Ahsa