Sabtu, 23 Februari 2013

Beranda » » Mengapa Paus Benediktus XVI Mundur ?

Mengapa Paus Benediktus XVI Mundur ?

Tiba-tiba publik dunia dikejutkan berita mundurnya orang nomor satu Gereja Katolik, Paus Benediktus XVI. Dilaporkan pemimpin Gereja Katolik akan mengundurkan diri dari jabatan keagamaannya itu dengan alasan sudah sepuh. Tapi sejumlah media mengabarkan alasan lain dibalik mundurnya pria berusia 85 tahun itu dari posisinya sebagai otoritas keagamaan tertinggi di gereja Vatikan. Dalam beberapa tahun terakhir Paus digoyang sejumlah isu sensitif dari pelecehan seksual hingga pedofil.

The Guardian mengungkapkan masalah kekerasan seksual di dalam gereja juga menjadi isu besar yang membelitnya. Skandal kekerasan seksual terus terjadi di gereja AS dan Eropa. Terang saja hal itu menghantui kepemimpinan Paus. Banyak kritikus yang menilai Vatikan lambat dan enggan untuk mengakui serta menyelidiki kasus pelecehan seksual.
Selain isu kontrasepsi dan kekerasan seksual, paus  juga menghadapi isu homoseksualitas serta pernikahan sesama jenis. The Guardian menulis Vatikan telah lama mengutuk kekerasan fisik dan verbal yang ditujukan pada gay. Namun, Paus menegaskan dia tidak punya niat untuk memberi ajaran tentang homoseksualitas dan pernikahan gay.

Paus mengatakan sikap modern dalam seksualitas dan gerakan pernikahan sesama jenis merupakan serangan terhadap institusi keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Selain itu, isu aborsi menyeruak di Vatikan setelah Paus memberi keputusan untuk memberikan posisi tinggi bagi kardinal yang melarang aborsi. Tindakan aborsi dilarang meskipun merupakan korban perkosaan.

Gelombang kritik terhadap Paus mengalir deras dari berbagai kalangan. Salah satu kritik yang paling keras menilai Paus menghalangi kemajuan dialog antaragama baik dengan Islam, Yahudi maupun agama lainnya.
Pasalnya, pada tahun 2006, dalam sebuah pidato yang disampaikan di Universitas Regensburg, Jerman, tempat dirinya meraih gelar doktor di bidang teologi. Ketika itu Paus menyebut agama Islam sebagai faktor pemicu keburukan di dunia yang menyebarkan ajarannya dengan pedang.
Setahun kemudian, Paus juga memicu kritik dari berbagai gereja selain Katolik. Sebab ia berupaya menampilkan dirinya sebagai orang yang meyakini persatuan Kristen. Pada tahun 2007, paus menandatangani sebuah nota kesepakatan yang tidak mengakui gereja lain sebagai gereja yang benar.
Pada tahun 2009, Paus Benediktus XVI berseteru dengan kalangan Yahudi karena menyebut Paus Pius XII sebagai orang suci, padahal dia dianggap sebagai pemimpin Katolik yang bungkam menyikapi pembantaian kaum Yahudi. Namun dua tahun kemudian, Paus berhasil menarik hati kaum Yahudi dengan mengatakan bahwa dirinya berlepas diri dari pihak yang mengklaim bahwa Yahudi terlibat dalam pembunuhan Nabi Isa.
Akhirnya Paus Benediktus XVI berhasil melalui masa-masa sulit itu dan kini menyerahkan tonggak kepemimpinan gereja Katolik dunia kepada penggantinya. Semoga muncul sosok lain yang lebih baik.(IRIB Indonesia/PH)