Rabu, 13 Februari 2013

Beranda » » Syiah Nushairiyah Sejajarkan Ali Dengan Aristoteles

Syiah Nushairiyah Sejajarkan Ali Dengan Aristoteles

Aristotle_Altemps_Inv8575
Nushairiyah adalah salah satu kelompok Syiah ekstrim yang muncul pada abad ketiga Hijriyah. Berbagai aliran keagamaan yang kafir seperti Bathiniyah, Ismailiyah, Budha, dan sekte-sekte kafir yang berasal dari agama Majusi masuk bergabung ke dalam kelompok Nushairiyah. Adapun Nushairiyah banyak terdapat di Suriah dan negara-negara yang bertetangga dengan Suriah.
Syiah Nushairiyah adalah sekte sesat di antara sekte sesat lainnya di dalam ajaran Syiah. Salah satu bentuk kesesatan mereka adalah sikap berlebihan berupa pemujaan terhadap Ali bin Abi Thalib. Tanpa sungkan mereka menggolongkan sahabat nabi itu sebagai Rabb yang Maha Menghidupkan dan Mematikan.
Bahkan ada sebuah kisah menarik dalam kitab kecil yang berjudul ‘Kitab Ta’lim Ad-Diyanah An-Nushoiriyah’. Di situ dijelaskan bagaimana posisi Ali sebagai Tuhan hingga pemeluk Nushairiyah meyakini bahwa Ali menyamakan dirinya dengan Aristoteles, filsuf Abad 4 Sebelum Masehi.
Berikut tulisan isi buku ini yang disusun dengan model tanya jawab dan terdiri dari 101 pertanyaan.
Soal : Siapa yang menciptakan kita?
Jawab : ‘Ali bin Abi Tholib, amirul mu’minin.
Soal : Dari mana kita tau ‘Ali itu tuhan yang wajib disembah?
Jawab : Dari apa yang ia ucapkan sendiri tentang dirinya pada ‘khuthbah Al-Bayan’ (khutbah penjelasan) di atas mimbar dimana ia berkata : “Akulah rahasia dari segala rahasia, akulah pohon cahaya, akulah yang pertama dan yang terakhir, akulah yang maha dekat dan maha tinggi”. Begitulah sampai akhir kata-kata penuh kebohongan ini.
Soal : Apa nama pengayom kita amirul mu’minin ‘Ali di berbagai bahasa?
Jawab : Bangsa Arab menyebutnya ‘Ali. Ia sendiri menamai dirinya Aristoteles. Di Injil ia dinamai Iliya atau Ilyas (yang maknanya adalah ‘Ali). Sementara orang-orang India menamakannya Ibnu Kankara.
Soal : Apa itu Al-Quran?
Jawab : Ia adalah pembawa berita gembira dengan kedatangan pengayom kita (‘Ali) dengan rupa sebagai manusia (karena sebelumnya mereka yakini ‘Ali berbentuk tuhan, pent).
Soal : Apa tanda untuk saudara-saudara kita kaum mu’minin yang jujur?
Jawab : ‘Ain, Miim, Siin (tiga huruf Arab), inilah kalimat tauhid. Dimana ‘Ain adalah ‘Ali, Miim adalah Muhammad dan Siin adalah Salman.
Soal : Apa itu doanya Nairuz?
Jawab : Mensucikan khomr (minuman memabukkan) di dalam gelas.
Soal : Apa nama khomr yang disucikan dan diminum oleh orang-orang beriman (maksudnya beriman kepada kepercayaan Nushoiriyah, pent).
Jawab : Abdun Nur.
Soal : Mengapa?
Jawab : karena Alloh muncul di dalamnya (Maha Suci Alloh dan Maha Tinggi Dia dari perkataan mereka).
Dinukil dari dari buku “Madza ta’rifu ‘an Ath-Thoifah An-Nushoiriyah (Al-‘Alawiyah) terbitan Markaz Ad-Dirosat wa Al-Buhuts Al-‘Ilmiyah – Republik Arab Mesir, oleh Abu Hafidz Adz-Dzikri