Rabu, 13 Februari 2013

Beranda » » Valentine; Sebuah Ritual Kaum Pagan

Valentine; Sebuah Ritual Kaum Pagan

valentine day
MAU tidak mau, karena bukan kita yang punya zaman ini, Februari adalah merah jambu. Februari adalah hari kasih sayang. Penyebabnya apalagi kalau bukan sebuah hari yang bernama Valentine yang jatuh pada tanggal 14.
Coba telaah ini. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya.
Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Karena berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh.”
“Kamu akan mengikuti sunnah (kebiasaan) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak (buaya) kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut adalah sisi lain Valentine khas islampos.
Tiga Akhlak Baru Yang Muncul Setelah Valentine
Dilihat dari segi tata cara perayaan dan asal-muasalnya jelas bahwa Valentine’s day bukan berasal dari Islam. Valentine’s day akan membentuk akhlak baru yang menghawatirkan.
Begini Sejarah Mula Hari Valentine
Hari kasih sayang ini selalu dijadikan momen untuk “kebebasan berekspresi dalam cinta”. Bagaimana sih sejarah Valentine Day hingga bisa seperti itu?
Menghapus Doktrin Valentine
Doktrin hari Valentine sebagai hari-hari biasa seperti hari-hari perayaan lainnya yang tidak ada sangkutnya dengan agama, memang terus disosialisasikan, disebarkan, diteguhkan oleh para musuh Islam yang tujuannya tentu untuk merusak aqidah kaum muslimin. Oleh karena itu, upaya untuk menghapus doktirn Valentine ini rasanya menjadi sebuah kewajiban kepada seluruh kaum muslimin.
Siapa Cupid, Si Dewa Cinta?
Cupid adalah simbol cinta yang paling terkenal. Wujudnya berupa anak laki-laki bersenjata dengan busur dan panah yang menancap ke hati. Tanda panah menunjukkan keinginan dan emosi cinta, dan Cupid mengarahkan panahnya ke Dewa dan Manusia agar mereka jatuh cinta. Cupid selalu memainkan peran dalam perayaan cinta.
Valentine Oh Valentine…, Sejarah Dan Pandangan Dalam Islam
Dalam kaitannya dengan acara Valentine’s Day, banyak pula orang mengkaitkan dengan St. Valentine yang lain. St. Valentine ini adalah seorang bishop (pendeta) di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma. Iapun dikejar-kejar karena memengaruhi beberapa keluarga Romawi dan memasukkan mereka ke dalam agama Kristen. Kemudian ia dipancung di Roma sekitar tahun 273 masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, bishop itu mengirim surat kepada para putri penjaga-penjaga penjara dengan mendoakan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. “Dari Valentine-mu” demikian tulis Valentine pada akhir suratnya itu. Surat itu tertanggal 14 Februari 270 M sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine’s Day atau Hari Kasih Sayang.