Senin, 04 Maret 2013

Beranda » » Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Penelaah Hadis (Bagian-2, habis)

Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Penelaah Hadis (Bagian-2, habis)


asy-syaikh muhammad nashiruddin al albani, penelaah hadis
Setiap hari, Al-Albani menghabiskan waktu delapan jam untuk mempelajari ilmu hadis. Ia mengumpulkan uang kemudian membeli kitab-kitab hadis hingga memenuhi toko reparasi jamnya.

Tak hanya itu, dia juga menghabiskan sekitar delapan jam tiap hari untuk pergi ke perpustakaan besar di Damaskus. Betapa ulet asy-syaikh dalam mempelajari ilmu agama ini, terutama ilmu hadis Rasulullah saw.

Melihat keuletan Al-Albani, seorang pakar hadis kota Halab, Suriah, Asy Syaikh Muhammad Ath-Thabbakh pun tak sungkan memberinya ijazah hadis.
Ijazah tersebut menghubungkan syaikh pada sanad-sanad hadis secara langsung. Artinya, syaikh menjadi penerus jalur riwayat hadis yang tak terputus hingga Rasulullah saw.

Semakin lama belajar, semakin faqihlah Al-Albani dalam ilmu hadis. Semakin hari semakin banyak pelajar yang datang berguru ilmu hadis padanya.
Syaikh pun kemudian menjadi tempat pembelajaran hadis yang terkenal kala itu. Tak hanya di Damaskus, ia pun terkenal di dunia Islam dan menjadi tempat bertanya terkait hadis.

Ribuan hadis ditelaah syaikh dengan penuh ketelitian. Ia menelaahnya untuk mengetahui keshahihan hadis. Maka tampaklah mana hadis yang lemah bahkan palsu sehingga muslimin lebih berhati-hati dalam mempercayainya, mengingat banyaknya jumlah hadis Rasulullah.

Belum lagi berbedanya hadis dengan Al-Qur'an yang keasliannya dijaga Allah. Hadis banyak dipalsukan dan lemah periwayatannya sehingga para ulama berhati-hati sebelum menjadikan hadis sebagai dalil syar'i.

Atas kefaqihannya dalam ilmu hadits, syaikh pernah diminta Fakultas Syariah Universitas Damaskus untuk melakukan studi ilmu hadis dalam ensiklopedi fiqh jual beli. Dia juga terpilih sebagai anggota dewan hadis yang dibentuk atas persatuan ulama Mesir dan Suriah.

Syaikh juga merupakan dosen sekaligus anggota Majelis Tinggi di Universitas Islam Madinah. Beberapa universitas Islam lain menawarinya menjagi guru besar, syaikh menolaknya.

Selain itu, dia juga pernah mendapat piagam penghargaan internasional dari Raja Arab Saudi, Raja Faisal atas karya-karyanya di bidang hadis.

selama hidupnya, syaikh Al Albani giat menghasilkan karya terkait ilmu hadis. Tercatat, lebih dari 200 karya yang dia hasilkan, baik karya ringan sampai kitab berjilid. Hingga kini, hasil karyanya masih menjadi rujukan.

Sebelum wafat, Al Albani berwasiat agar seluruh kitab dalam perpustakaannya yang ia kumpulkan dengan kerja keras,  serta karya-karyanya termasuk manuskrip, disumbangkan kepada perpustakaan Universitas Islam Madinah.

Tak hanya bermanfaat bagi muslimin, dia juga sangat berjasa bagi para ulama lain untuk merujuk hadis yang terpercaya. Dia wafat pada 22 Jumadil Akhir 1420 Hijriyah bertepatan dengan 2 Oktober 1999. Semoga Allah merahmatinya.

n


Reporter : afriza hanifa
Redaktur : Damanhuri Zuhri