Jumat, 15 Maret 2013

Beranda » » Paus Bergoglio, Paus Berikutnya Yang Dipilih Yahudi?

Paus Bergoglio, Paus Berikutnya Yang Dipilih Yahudi?


KETIKA mengetahui bahwa Kardinal Jorge Mario Bergoglio sebagai Paus baru, para Pemimpin Yahudi di seluruh dunia semringah. Mereka menyambut Bergoglio begitu hangat. Sebabnya Bergoglio,  76 tahun, kardinal Argentina yang terpilih Rabu malam tadi dan menamakan diri sebagai Francis I, dikatakan memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang Yahudi, utamanya dari Argentina.
Bergoglio adalah seorang Jesuit. Ia merupakan pilihan dari College of Cardinals setelah dua hari pemungutan suara di Kota Vatikan. Dalam satu millennium terakhir, Bergoglio menjadi Paus pertama yang berasal dari luar Eropa, dan ini mencerminkan perubahan demografi Katolik.
Sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Bergoglio pernah menyambangi Sinagog Tikva Benei Slijot pada bulan September 2007.
Rabbi David Rosen, direktur urusan antar-agama untuk Komite Yahudi Amerika, mengatakan bahwa paus baru ini “pria yang hangat dan manis dan sederhana”. Bergoglio, menurut Rosen, sangat terkenal di Buenos Aires utamanya karena sering memasak sendiri dan secara pribadi menjawab telepon yang masuk.
Setelah terjadi pemboman di pusat komunitas Yahudi AMIA pada tahun 1994, ia “langsung menunjukkan solidaritasnya terhadap komunitas Yahudi,” kata Rosen.
Pada tahun 2005, Bergoglio merupakan orang pertama yang menandatangani petisi keadilan dalam kasus pemboman AMIA. Pada bulan Juni 2010, ia mengunjungi gedung AMIA untuk berbicara dengan para pemimpin Yahudi.
“Mereka yang mengatakan Benediktus adalah paus terakhir yang hidup melalui Shoah, atau yang mengatakan tidak akan ada lagi paus yang memiliki hubungan pribadi dengan orang-orang Yahudi, adalah salah,” kata Rosen.
Segera setelah cerobong asap Kapel Sistina mengeluarkan kepulan asap putih yang menandakan bahwa para kardinal telah memilih pengganti Paus Benediktus XVI, Francis menyapa ribuan orang yang setia menunggu di balkon Baslica St Petrus.
“Buonasera,” katanya kepada mereka. Artinya “Selamat malam” dalam bahasa Italia. Ia berterima kasih kepada rekan-rekan kardinalnya yang sudah melakukan perjalanan jauh “hampir ke ujung bumi” untuk menemuinya.
Benediktus adalah Paus pertama yang mengundurkan diri sejak 1415.
Israel Singer, mantan kepala World Jewish Congress, mengatakan ia menghabiskan waktu bekerja sama dengan Bergoglio ketika keduanya mendistribusikan bantuan kepada masyarakat miskin di Buenos Aires pada awal 2000-an, bagian dari program Yahudi-Katolik yang disebut Tzedaka.
“Kami pergi ke dusun-dusun di mana orang-orang Yahudi dan Katolik menderita dalam waktu bersamaan,” kata Singer. “Jika setiap orang duduk di kursi dengan sandaran, ia akan duduk di salah satu kursi yang tak mempunyai sandaran. Dia selalu sederhana. Dia akan merasa sulit memakai semua seragam paus. ”
Bergoglio sering sekali bekerja sama dengan Kongres Yahudi Amerika Latin serta rutin melakukan pertemuan dengan pemuda Yahudi yang berpartisipasi dalam program Generasi Baru-nya.
“The Latin American Jewish Congress memiliki hubungan dekat dengan Jorge Bergoglio selama beberapa tahun terakhir,” kata Claudio Epelman, direktur eksekutif Kongres Yahudi Amerika Latin,”Kami tahu nilai-nilai dan kekuatan.. Kami tidak ragu dia akan melakukan pekerjaan yang besar memimpin Gereja Katolik. ”
Dalam kunjungannya ke rumah ibadat Yahudi di Buenos Aires itu, menurut kantor berita Zenit Katolik, Bergoglio mengatakan kepada hadirin Yahudi bahwa ia berada di sana untuk memeriksakan hatinya “seperti peziarah, bersama-sama dengan Anda, kakak saudara.”
Renzo Gattegna, presiden Persatuan Komunitas Yahudi Italia, menyatakan selamat terhadap paus baru ini dengan “keinginan yang sungguh-sungguh bahwa masa kepausannya bisa membawa perdamaian dan persaudaraan bagi seluruh umat manusia.” [sa/islampos/jewish journal]