Selasa, 05 Maret 2013

Beranda » , » Guam Hawaii Akan Dihujani Bayi Tikus Mati dari Udara

Guam Hawaii Akan Dihujani Bayi Tikus Mati dari Udara


Hawaii - Otoritas di Guam berencana melakukan operasi udara unik, yaitu ‘membombardir’ hutan-hutan dengan bayi tikus mati yang diisi racun dalam upaya mengendalikan perkembangbiakan ular pohon yang mengancam kehidupan satwa asli di pulau di Pasifik itu.

Para pejabat urusan satwa liar di Guam, yang masuk teritori Amerika Serikat, mengatakan bayi-bayi tikus itu akan diisi obat penghilang rasa nyeri biasa, namun mematikan bagi reptil.

Ular pohon coklat diyakini masuk ke Guam secara tak sengaja terbawa kapal-kapal militer AS waktu Perang Dunia II dan sekarang sudah berkembang biak tak terkendali dan menghabiskan populasi berbagai jenis burung asli di pulau itu.

Di Guam, tidak ada predator alam untuk ular-ular ini.

Khawatir Menyebar
Sudah lama para peneliti satwa liar khawatir bahwa suatu saat nanti ular-ular ini akan mencapai pulau-pulau lain di Pasifik, khususnya Hawaii yang berjarak sekitar 6.400 km sebelah timur Guam.

“Situasi di Guam ini sangat unik,” kata William Pitt, ahli biologi dari Kementerian Pertanian AS yang bekerja di Pusat Penelitian Satwa Liar Nasional di Hawaii.

"Tidak ada wilayah lain di dunia ini yang menghadapi masalah ular seperti Guam," kata dia seperti dilansir Reuters.

Proyek hujan tikus ini akan dimulai Maret atau April nanti, di mana anak-anak tikus yang baru lahir dijatuhkan dengan helikopter dari atas wilayah hutan yang menjadi pusat konsentrasi ular.

Salah satu targetnya adalah Pangkalan Angkatan Udara Andersen, yang dikelilingi pepohonan lebat dan berpotensi membuat ular-ular itu menjadi penumpang gelap pesawat yang lepas landas.

Tikus Umpan Beracun
Setiap mulut bayi tikus akan diisi acetaminophen, zat aktif dalam Tylenol dan obat-obatan penghilang rasa nyeri lainnya, yang bersifat racun bagi ular “namun tidak bagi banyak jenis satwa lainnya," kata Pitt.

Agar tikus-tikus itu tidak jatuh ke tanah, setiap bangkai anak tikus akan diikat pita yang terjalin dengan potongan-potongan karton yang dirancang agar jatuh memutar dan tersangkut di dahan-dahan pohon, kata dia.

Sekitar 2.000 anak tikus akan menjadi amunisi serangan udara ini, yang dimaksudkan bukan untuk membasmi melainkan mengendalikan populasi ular pohon coklat di Guam, kata Pitt.

Sedangkan menurut laporan National Geographic sebelumnya, proyek hujan tikus ini sudah beberapa kali dilakukan di Guam.

Zat acetaminophen biasa dipakai untuk menghilangkan rasa nyeri atau demam pada manusia. Namun kalau dicerna oleh ular pohon coklat, obat ini mengganggu kinerja darah ular dalam menyebarkan oksigen sehingga bisa mematikan. Tehnik ini sudah diteliti sejak 1995.

Hanya dibutuhkan sekitar 80 milligram acetaminophen — setara dengan dosis anak-anak untuk pengobatan manusia — untuk bisa membunuh seekor ular pohon dewasa. Efek mematikan obat ini pada ular berlangsung sampai 60 jam.

Ular pohon coklat adalah spesies asli di Australia, Papua Nugini, dan beberapa pulau di Pasifik. Makanan mereka adalah burung, kadal, kelelawar dan mamalia kecil.

Mereka terbawa secara tak sengaja dari Kepulauan Solomon dan kemudian dianggap sebagai biang keladi punahnya beberapa spesies asli di Guam.

Sumber:Reuters/ National Geographic