Sejarah yang gelap, itulah kesamaan antara Jhon F Kennedy (Presiden AS) dan Jayanagara (Raja Majapahit). Kematian kedua pria ini diselimuti kabut kegelapan, dan hingga saat ini tidak atau belum terungkap dengan jelas dan tuntas. Semua terjadi karena intrik dan hasrat akan kekuasaan.
Jhon F Kennedy, saat mengadakan parade defile, ditembak oleh seseorang (katanya Oswald), tetapi seseorang ini kemudian ditembak orang lain, dan orang lain ini beberapa hari kemudian ditemukan tewas. Maka menjadi gelaplah peristiwa, mengapa siapa menembak siapa terselimuti oleh misteri, hingga kini. Itu terjadi pada tahun enampuluhan.
Jauh sebelumnya, menurut kalender Jawa kira-kira tahun saka 1250, Prabu Jayanagara berpulang ke haripada melalui cara yang mirip dengan matinya Kennedy.
Kanjeng Sinuwun Prabu Jayanagara adalah sang raja penguasa Majapahit, dan Gajah Mada sebagai Patih Daha. Dan entah karena apa Prabu Jayanagara menaruh hasrat seksual yang mendalam kepada putri Tri Buwana Tungga Dewi dan putri Dyah Wiyah Rajadewi Maharajas yang sesungguhnya adalah adik sedarah lain ibu.
Maka ketika Kanjeng Sinuwun Prabu Jayanagara menderita sakit bisul dan memerlukan pembedahan, dipanggillah Ra Tanca, sang tabib istana. Sang tabib, dikawal oleh Gajah Mada, kedua pria ini tidak suka akan hasrat seksual sang Prabu, membedah bisul sang Prabu tetapi sekaligus membenamkan keris ke dalam dada Jayanagara, dan kemudian Gajah Mada secepat kilat menikam sang tabib, Ra Tanca. Jayanagara dan Ra Tanca sama-sama berpulang ke haripada. Mengapa Tanca membunuh Jayanagara, dan mengapa Gajah Mada membunuh Tanca, terselimuti misteri hingga kini. Orang hanya tahu bahwa Gajah Mada membalaskan kematian Jayanagara.
Wanita nareswari nan jelita Ken Dedes, Ken Arok sang prajurit sakti mandraguna yang tampan dan atletis, Kebo Ijo sebagai tangan kanan Tunggul Ametung, adalah bagian konspirasi dari tewasnya sang akuwu Tunggul Ametung penguasa Tumapel. Yang diketahui orang hanyalah bahwa sang akuwu Tunggul Ametung mati di bilik agung dengan luka tikaman keris di dada, dan di luar bilik agung Kebo Ijo sedang memegang keris yang berlumuran darah, keris buatan Mpu Gandring. Tiba-tiba Ken Arok merampas keris dan menikamkannya ke jantung Kebo Ijo, semaput.
Ken Dedes sesungguhnya jatuh cinta kepada Ken arok, Ken Arok dan Kebo Ijo sama-sama bernafsu untuk menjadi akuwu Tumapel, maka ……
Sejarah yang gelap bertebaran setiap waktu di setiap tempat, hingga kini dan nanti.
Jonny Hutahaean