Tokoh-Tokoh Syiah Nushoiriyah
Ø Pendiri gerakan, yakni Muhammad bin Nushoir An-Numairi Al-Bashri, wafat pada tahun 270 H. Dimana ia hidup semasa dengan 3 (tiga) tokoh pemimpin Syi’ah. Ia juga mengaku mendapat kenabian dan risalah. Ia juga bersikap berlebih-lebihan dalam mengagungkan sebagian pemimpin Syi’ah, bahkan sampai mengangkat mereka kepada derajat Tuhan yang disembah.
Ø Al-Husain bin Hamdan Al-Khushoibi. Ia hidup di bawah perlindungan Negara Hamdaniyah di Halab (Aleppo), sebuah kota di utara Syiria. Ia mendirikan 2 (dua) pusat berkumpul untuk pengikut An-Nushoiriyah, satu di kota Halab (Aleppo) dan satu lagi di kota Baghdad (Irak). Ia wafat di Halab dan kuburannya dikenal di sana. Ia menulis beberapa buku berkaitan keyakinan An-Nushoiriyah. Ia mempercayai adanya penitisan ruh dan menitisnya Alloh pada makhluk-makhluk-Nya. Kepercayaan begini jelas diambil dari kepercayaan orang-orang Kristen.
Ø Muhammad Amin Gholib Ath-Thowil. Ia salah satu dari pemimpin pasukan mereka pada masa penjajahan Perancis kepada Syiria. Mengarang kitab dengan judul ‘Tarikh Al-‘Alawiyyin’ (sejarah para pengikut ‘Alawiyyah atau Nushoiriyah) dimana di sini ia berbicara tentang akar dan asal gerakan kebatinan Nushoiriyah yang menyesatkan itu.
Ø Sulaiman Al-Mursyid. Ia dulunya penggembala sapi, lalu penjajah Perancis merangkulnya dan membantu ‘perjuangan’nya karena ia ‘berani’ mengaku sebagai tuhan. Karena tuhan, maka dengan pongahnya ia menunjuk rasulnya yang merupakan temannya sendiri yaitu Sulaiman Al-Maidah. Datang setelahnya anaknya yang bernama Mujib, dimana ia lebih pongah lagi dari bapaknya dengan mengaku dirinya sebagai tuhan yang mesti disembah. Akan tetapi si tuhan Mujib ini dibunuh oleh tangan-tangan intel Negara Syiria di tahun 1951 M. Hingga sekarang, kelompok Al-Makhusiyah masih selalu menyebut-nyebut nama ini (Mujib) di saat mereka mau menyembelih sembelihan.
Kepercayaan An-Nushoiriyah
Semua pengajaran Nushoiriyah dan kepercayaannya dihimpun di dalam kitab kecil yang berjudul ‘Kitab Ta’lim Ad-Diyanah An-Nushoiriyah’. Kitab ini masih berupa tulisan tangan dan berada di perpustakaan milik swasta di Paris, Perancis, dengan nomor 6182. Isi buku ini disusun dengan model tanya jawab dan terdiri dari 101 pertanyaan. Di antaranya sebagai contoh :
Soal : Siapa yang menciptakan kita?
Jawab : ‘Ali bin Abi Tholib, amirul mu’minin.
Soal : dari mana kita tau ‘Ali itu tuhan yang wajib disembah?
Jawab : dari apa yang ia ucapkan sendiri tentang dirinya pada ‘khuthbah Al-Bayan’ (khutbah penjelasan) di atas mimbar dimana ia berkata : “Akulah rahasia dari segala rahasia, akulah pohon cahaya, akulah yang pertama dan yang terakhir, akulah yang maha dekat dan maha tinggi”. Begitulah sampai akhir kata-kata penuh kebohongan ini.
Soal : apa nama pengayom kita amirul mu’minin ‘Ali di berbagai bahasa?
Jawab : bangsa Arab menyebutnya ‘Ali. Ia sendiri menamai dirinya Aristoteles. Di Injil ia dinamai Iliya atau Ilyas (yang maknanya adalah ‘Ali). Sementara orang-orang India menamakannya Ibnu Kankara.
Soal : apa itu Al-Quran?
Jawab : ia adalah pembawa berita gembira dengan kedatangan pengayom kita (‘Ali) dengan rupa sebagai manusia (karena sebelumnya mereka yakini ‘Ali berbentuk tuhan, pent).
Soal : apa tanda untuk saudara-saudara kita kaum mu’minin yang jujur?
Jawab : ‘Ain, Miim, Siin (tiga huruf Arab), inilah kalimat tauhid. Dimana ‘Ain adalah ‘Ali, Miim adalah Muhammad dan Siin adalah Salman.
Soal : apa itu doanya Nairuz?
Jawab : mensucikan khomr (minuman memabukkan) di dalam gelas.
Soal : apa nama khomr yang disucikan dan diminum oleh orang-orang beriman (maksudnya beriman kepada kepercayaan Nushoiriyah, pent).
Jawab : Abdun Nur.
Soal : Mengapa?
Jawab : karena Alloh muncul di dalamnya (Maha Suci Alloh dan Maha Tinggi Dia dari perkataan mereka).
Bersambung….
Diterjemahkan dari buku “Madza ta’rifu ‘an Ath-Thoifah An-Nushoiriyah (Al-‘Alawiyah) terbitan Markaz Ad-Dirosat wa Al-Buhuts Al-‘Ilmiyah – Republik Arab Mesir, oleh Abu Hafidz Adz-Dzikri
Terjemahan ini dipersembahkan kepada saudara-saudara kami di Syiria yang sedang melawan kekejaman Basyar Asad dan budak budak peliharaannya.
Diterjemahkan oleh Ust, Khoirul Anwar , Al Hafidz