Minggu, 10 Maret 2013

Beranda » » Ilmuwan Temukan Kehidupan dalam Es Antartika

Ilmuwan Temukan Kehidupan dalam Es Antartika

Jejak ditemukan di kedalaman empat kilometer di bawah permukaan es. Pemandangan di bongkahan es Kutub Utara
Pemandangan di bongkahan es Kutub Utara (Reuters/Francois Lenoir)
Sejumlah ilmuwan di Rusia menemukan bentuk kehidupan baru di danau air tawar Antartika, yang telah terperangkap di bawah es Antartika selama 14 juta tahun.

Temuan itu didapat setelah tim peneliti melakukan pengeboran intermiten sedalam empat kilometer ke dalam es Antartika, seperti dilansir VOA, Sabtu 9 Maret 2013.

Dari sampel air yang diambil dari Danau Vostok tahun lalu, peneliti menemukan, DNA bakteri yang diperkirakan hidup di zaman purba.

Awalnya, Sergei Bulat, salah satu peneliti dari St Petersburg Nuclear Physics Institute yang terlibat, menganalisa beberapa sampel air dan menemukan kejanggalan. Dia pun lantas melaporkannya pada kantor berita RIA Novosti.

Dalam laporan itu, tim peneliti telah menyimpulkan bahwa DNA bakteri yang ditemukan di dasar kegelapan danau es sedalam empat kilometer itu belum pernah ada sebelumnya.

"Kami sudah mencocokkan dengan seluruh DNA, tapi tidak ada spesies yang sama di dalam database," kata Sergei Bulat.

Untuk saat ini, dia menambahkan, temuan ini sebagai jejak kehidupan yang "tak dikenal" atau "unclassified." Mereka berencana untuk mengambil sampel lebih banyak lagi dari dasar danau untuk mengkaji hasil penelitian lebih dalam lagi.

Pemandangan di sekitar Danau Vostok, Kutub Utara (voanews.com)
Dalam pernyataannya, Bulat sangat yakin, penemuan ini hanyalah informasi awal tentang sebuah kehidupan yang pernah bertahan hidup dalam kondisi ekstrim, mungkin dari Bumi, atau dari kehidupan lain yang berjarak jauh di luar angkasa, seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus, di mana sampai saat ini masih menyimpan segudang misteri bagi makhluk di Bumi.

Beberapa tim peneliti asal Inggris dan AS juga sempat bekerja sama untuk tujuan serupa, mengeksplorasi adanya kemungkinan kehidupan di Kutub Selatan, dengan memburu jejak-jejak makhluk hidup di dasar danau es.

Namun, di tahun 2012, tim asal Inggris hengkang menyisakan tim peneliti asal Negeri Paman Sam. Setelah itu, tim asal AS berhasil menemukan sejumlah sel yang masih hidup kala mengebor danau es Whillans, Kutub Selatan.
Sampai saat ini, hasil temuannya itu masih diidentifikasi dari jenis bakteri apa, dan menganalisis bagaimana sel tersebut bisa bertahan hidup tanpa cahaya di dalam air. (sj)