Bulan 1: Ma, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku udah ada di badan mama… aku sayang mama, bunyi detak jantung mama itu jadi musik terindah yang menemaniku di sini.
Bulan 2: Ma, aku udah bisa ngisep jari imutku lho, di sini hangat ma, nanti kalau aku sudah keluar mama janji ya mau main sama aku.
Bulan 3: Ma, meskipun aku belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap mama dan papa bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan nangis ya ma, kalau mama nangis di sini aku juga ikut nangis.
Bulan 4: Ma, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.
Bulan 5: Ma, mama tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Αpa itu aborsi ma? Αku nggak diapa-apain kan ma?
Bulan 6: Mama datang ke dokter itu lagi ya? Ma, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku ma tolong, aku takut. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiit ma. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa memeluk mama. Ma, benda itu sekarang mulai memotong tanganku, mama tolong aku. Aku janji nggak akan nakal ma.
Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku msh punya mata dan telinga untuk melihat senyum mama, mendengar suara mama, tapi.. Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku, mama.. Ampun ma.. Beri aku kesempatan hidup, aku sayang mama, aku pengen meluk mama.
Bulan 7: Ma, aku di sini baik-baik aja, aku udah sama Tuhan di surga, Tuhan mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu, Tuhan memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut dan Tuhan membisikan tentang apa itu aborsi. Mama, aku masih tidak mengerti apa itu aborsi. Yang aku tau sesuatu itu telah menyakitiku dan aku sedih ma.. teman- temanku di surga bilang, kalau aku tidak di inginkan. Ah aku tidak percaya, aku mempunyai Mama yang sangat baik dan sayang padaku.
Mereka juga berkata, karena aku Mama merasa sangat malu?. Itu tidak benar kan Ma? Aku kan jagoan kecil yang akan melindungi Mama, kenapa Mama harus malu? aku janji tidak akan nakal dan membuat Mama malu.
Bahkan mereka tetap bilang padaku, kalau Mama sendiri yang membunuhku!!. Tidak. Mamaku tidak akan sekejam itu, Mamaku sangat lembut dan mengasihiku maafkan aku ma, aku telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan. Karena aku ingin membahagiakan Mama. tapi sekarang malaikat telah membawaku kesini, karena kejadian itu. Benda itu telah mengisap lengan dan kakiku hingga putus dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuhku. Mama.. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat ingin tinggal bersamamu. Aku tidak ingin pergi… Tapi… Ma, aku sangat ingin mengatakan aku sayang Mama, walaupun aku belum sempat bernafas dan melihat wajahmu, biarlah aku sendiri yang merasakan sakitnya diperlakukan seperti itu, asal jangan Mama. Maafkan aku karena gagal menjadi jagoan yang akan melindungimu. Selamat tinggal Mama…
PANTASKAH SEORANG BAYI YANG BELUM SEMPAT TERLAHIR KE DUNIA INI MENDAPATKAN PERLAKUAN SEKEJI ITU DARI ORANG TUA KANDUNG NYA?