Minggu, 06 Januari 2013
Suku Zoe yang Vulgar dalam hidup Penuh Bahagia
Suku Zo'e atau Moon People atau Orang Bulan, bermukim di daerah yang belum terjamah di hutan hujan di negara bagian utara Brazil.
Mereka juga dikenal sebagai Poturu, Poturujara atau Bure. Istilah "Zo'é" berarti "kita," sebagai lawan dari non-India atau musuh. Suku ini sangat khas karena baik pria maupun wanita memiliki tindikan bibir tradisional dengan potongan kayu yang disebut poturu, serta tubuh mereka yang dibalut pewarna merah dari buah urucum, sekitar usia sembilan tahun mereka sudah memakai tindikan itu. Bahasa Zo'é adalah sub-kelompok dari keluarga bahasa Tupi-Guarani.
Terisolasi dari dunia di dalam luasnya hutan yang sangat lebat dan penuh misteri. Suku Zoe mungkin adalah contoh suku yang menggambarkan arti dari kebahagiaan. Tersembunyi jauh dari kemajuan yang mengancam budaya leluhur mereka, suku zoe tidak memakai alas kaki menggambarkan menyatunya mereka dengan bumi.
Kehidupan mereka berjalan Damai tanpa adanya rasa dendam, kebencian, keegoisan yang sangat berbeda dengan konsep kehidupan sosial kita yang sekarang ini lebih mengarah ke individual, sangat jauh dari kebersamaan. Perbedaan yang menonjol juga terlihat jika kita melihat kehidupan mereka berada dilingkungan yang tidak bersahabat dan ekstrim namun mereka berhasil menciptakan kehidupan Damai dan sejahtera sedangkan kita? kita hidup di lingkungan bersahabat namun, kehilangan rasa kebersamaan
Ritual pernikahan dari Zo'e adalah kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami. Pernikahan tersebut diatur ketika gadis-gadis sangat muda dan untuk pria yang lebih tua. Dan adalah khas untuk wanita yang lebih tua untuk memiliki minimal satu “Suami Muda”. Mereka poligami dan Poliandri.
Tidak diketahui berapa banyak istri atau suami yang diperbolehkan untuk dimiliki. Banyak wanita berpraktik poliandri, memiliki satu atau lebih suami , atau sebagai "suami muda/suami magang"; yaitu pemuda yang belajar bagaimana menjadi pasangan yang baik, dalam pertukaran untuk berburu untuk menghidupi keluarga.
Hubungan mereka fungsional dan harmonis. Sehingga kecemburuan hampir tidak pernah dijumpai. Kelompok dibentuk untuk menjaga masyarakat terhadap kelaparan. Incest tidak menjadi masalah, mereka menghasilkan keturunan yang baik dan sehat.
Sedikit yang diketahui tentang mereka. Mereka semi-nomaden pemburu dan pengumpul. Mangsa favorit mereka adalah monyet, yang berlimpah di wilayah pada musim kemarau. Selama musim hujan, Zo'e bergantung pada umbi-umbian seperti manioc sejenis singkong tapi beracun sehingga mereka harus mengolahnya dulu menjadi tepung untuk menghindari sifatnya yang beracun.
Mengapa disebut sebagai Suku yang paling Bahagia?
Selain kesederhanaanya keseharian suku zoe sangatlah ramah serta selalu menunjukan kasih sayang dengan selalu menyentuh dan membelai kulit sebagai rasa hormat dan cinta kasih. Dan Setelah membaca dari berbagai website, sahabat anehdidunia.com, kami menyimpulkan bahwa hidup di hutan belantara amazon yang kejam namun mereka hidup secara bersama. tidak ada kemarahan, tidak ada perselisihan. Jika terjadi, maka yang mengalami perselisihan harus meninggalkan desa tersebut. Berikut agar lebih memahami kehidupan suku zoe, silahkan tontonlah Video tentang kehidupan suku Zoe ini. untuk yang Belom berumur 17 Tahun mohon jangan menonton
sumber:
en.wikipedia.org/wiki/Zo%27%C3%A9_people#cite_note-intro-0/people.tribe.net/teakitty/blog/a5565296-9892-4f9a-afd6-4d259e2b9fb6