Nama Raja Tutankhamun memang tersohor, namun kisah mengenai orang tua firaun Mesir itu sangat sedikit.

Ayah raja yang sering disebut Raja Tut itu adalah AKhenaten, sementara identitas sulit diketahui. Tetapi, salah seorang arkeolog meyakini ibu dari Tutankhamun adalah Nefertiti.

Tahun 2010, sebuah penilitian yang dimuat di Journal of the American Medical Association (JAMA) mengungkapkan analisis DNA dari mumi Tutankhamun dan sanak saudaranya menunjukkan orang tua mereka kakak-beradik.

Peneliti Marc Gabolde dalam sebuah diskusi di Harvard University meyakini ibu dari Raja Tutankhamun adalah salah seorang sepupu Akhenaten, Nefertiti. Nefertiti juga merupakan istri pertama dari AKhenaten dan ibu dari enam orang anak perempuannya.

Menurut Gabolde, kedekatan genetis orang tua Raja Tut tidak serta-merta merujuk pada hubungan kakak-beradik.Bisa saja itu merupakan hasil pernikahan dari tiga generasi sepupu pertama.

"Konsekuensinya, DNA dari generasi ketiga di antara para sepupu sama seperti DNA antara kakak-beradik," kata Gabolde, seperti yang dikutip dari Live Science.

"Saya yakin Tutankhamun anak lelaki dari Akhenaten dan Nefertiti, tapi hubungan Akhenaten dan Nefertiti adalah sepupu," tambanhya.

Tetapi, kepala dewan tertinggi di Mesir dalam bidang barang antik, Zahi Hawass, tidak sependapat dengan Gabolde.

Hawass yang mengepalai penelitian tahun 2010 itu berkata hasil penelitian timnya menunjukkan ibu Raja Tutankhamun, seperti Akhenaten, merupakan anak perempuan dari Amenhotep III dan Ratu Tiye. Hawass menambahkan "tidak ada bukti" dalam arkeologi maupun filologi yang mengindikasikan Nefertiti juga anak dari Amenhotep III.

Gabolde merupakan direktur ekspedisi arkelogi Universite Paul Valery-Montpellier III. Ekspedisi dilakukan di Royal Necropolis, el-Amarna, sebuah kota di tepi Sungai Nil yang dibangun oleh Akhenaten. Orang tua Akhenaten, Amenhotep III dan ratu Tiye memerintah singkat saat masa monoteisme di Mesir yang menyembah dewa matahari, Aten.

Raja Tutankhamun hidup di dinasti ke-18 Kerajaan Mesir Baru, yang berada dalam rentang tahun 1550-1295 S.M.

Ia meninggal di tahun kesembilan masa pemerintahannya, sekitar 1324 S.M, saat berusia 19 tahun. Ia tidak memiliki keturunan.

Kematian Tutankhamun menimbulkan sejumlah dugaan penyebab wafatnya sang raja, seperti malaria dan kelainan tulang.

(nta)