Lagi-lagi Katolik digegerkan oleh skandal seks pastur gay. Gilanya, Uskup Agung di Inggris ini terungkap melakukan skandal seks sesama pria dengan dengan empat rohaniawan sekaligus: tiga pastur dan seorang mantan pastur.
Belum reda kehebohan jagat Katolik pasca pengunduran diri Paus Benediktus XVI, jelang pemilihan paus baru, Katolik dihebohkan dengan mundurnya Kardinal Inggris Keith O’Brien, Uskup Agung St Andrews dan Edinburgh. Padahal pastur paling senior dalam Gereja Katolik di Inggris tengah digadang-gadang maju menjadi calon Paus. Gara-garanya, skandal seks sesama pria (gay) yang dilakukannya terhadap tiga pastor dan seorang mantan pastor pada era 1980-an diungkap di media massa.
Vatikan telah mengukuhkan pengunduran pastor itu dari Keuskupan Saint Andrews dan Edinburgh, Senin (25/2/2013). Dengan keputusan ini, otomatis Inggris tidak memiliki perwakilan dalam ritual untuk memilih Paus yang disebut konklaf.
“Semua orang terperanjat atas cepatnya Roma menanggapi hal itu,” kata Austen Ivereigh, direktur kelompok advokasi gereja Inggris, Catholic Voices. “Jelas sekali Roma melihat adanya bukti yang cukup atas tuduhan tersebut. Mereka tidak akan memintanya mundur kecuali kalau mereka mengetahui hal ini memang layak untuk diselidiki,” tambahnya.
Pengunduran diri ini semakin memperkeruh wajah para rohaniawan Katolik yang dianggap suci oleh umatnya. Karena pada saat yang sama, para kritikus gencar mengampanyekan penolakan terhadap Kardinal Roger M. Mahony untuk mengikuti pemilihan paus baru. Mereka menolak kardinal dari Los Angeles Amerika Serikat ini, terkait kasus skandal gereja dengan menyembunyikan berbagai kasus pedofilia di keusukupannya.
Tak hanya itu, keputusan ini juga terjadi hanya dalam beberapa hari setelah Sekretariat Kepausan Vatikan mengeluarkan pernyataan yang tajam menanggapi berbagai laporan media, termasuk tuduhan skandal seks pasangan sesama jenis di dalam Vatikan.
Pengumuman Kardinal O’Brien dilakukan sehari setelah media Inggris The Observer melaporkan adanya tiga pastor dan satu mantan pastor yang telah mengajukan keluhan kepada wakil diplomatik Paus di Inggris, Antonio Mennini.
Menurut The Observer, berbagai pelecehan seksual sesama pastur ini terjadi pada tahun 1980-an ini telah diteruskan ke Vatikan. Tiga pastur dan seorang mantan pastur melaporkan Kardinal Keith O’Brien telah melakukan pelecehan seksual terhadap diri mereka.
“Saya terpaksa berhenti sebagai pastur bukan untuk menikah, tapi menyelamatkan integritas saya dari tindakan O’Brien,” ujar seorang mantan pastur seperti diberitakan media The Observer, Selasa (26/2/2013).
Menurut mantan pastur itu, dirinya sudah didekati O’Brien sejak menjadi calon pastur di seminari St. Andrew, Drygrange pada tahun 1980. Dia pun memutuskan berhenti sebagai pastur ketika O’Brien makin berkuasa setelah dilantik sebagai Uskup. “Dia memiliki kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya kepada saya,” tuturnya.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Kardinal O’Brien meminta maaf kepada orang-orang yang telah disakitinya. “Bapa di Surga kini telah memutuskan bahwa pengunduran saya akan dimulai hari ini, 25 Februari 2013. Melihat ke belakang pada tahun-tahun pelayanan saya, untuk setiap kesalahan saya memohon maaf kepada semua yang telah saya sakiti,” katanya.
Ia menegaskan tidak akan mengikuti acara pemilihan paus baru di Vatikan. “Saya juga meminta berkat Tuhan atas para Kardinal yang akan segera berkumpul di Roma. Saya tidak akan bergabung dengan mereka untuk konklaf ini secara pribadi. Saya tidak berharap perhatian media di Roma berfokus pada saya, tapi bagi Paus Benediktus XVI dan penggantinya,” tegasnya.
Kardinal O’Brien pernah menjabat sebagai Kepala Gereja Katolik di Skotlandia sejak 1985, dan dinotabkan sebagai Kardinal oleh Paus Yohanes Paul II pada tahun 2003. Saat pemilihan Paus Benediktus XVI tahun 2005, O’Brien termasuk di antara para kardinal pada konklaf.
Para pengamat Vatikan menilai keputusan Kardinal O’Brien untuk tidak mengikuti konklaf sebagai hal yang tidak lazim.
“Ini adalah hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Dia memperjelas bahwa pengunduran dirinya dilakukan di bawah tekanan tuduhan. Kasusnya ini tentunya sangat jarang dan belum pernah terjadi dalam sejarah konklaf,” kata Sandro Magister, pakar soal Vatikan, pada majalah Italia L’Espresso.
Selama ini, untuk waktu yang lama Vatikan dapat menangkal kritik terhadap kardinal-kardinal lain yang diduga terlibat dalam upaya menutupi tuduhan pelecehan seksual.
Namun tuduhan-tuduhan kali ini sangat serius karena Kardinal O’Brien diberitakan terlibat langsung dalam perilaku tak pantas terhadap pastor lain. [taz/dbs]