Senin, 17 Desember 2012

Beranda » » Beberapa Budaya Arab Yang Perlu Diketahui

Beberapa Budaya Arab Yang Perlu Diketahui



ANGGAPAN ORANG AWAM TENTANG ARAB


Seperti halnya suku‐suku bangsa lain di dunia, orang‐orang non‐Arab sering memiliki stereotype khusus terhadap orang Arab, sayangnya banyak stereotype tersebut yang salah kaprah. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Semua Arab adalah Muslim dan semua Muslim adalah Arab
Masyarakat Arab adalah pemeluk agama yang berbeda‐beda, penduduk dalam jumlah besar adalah Kristen di Mesir, Syria, Palestina, Yordania, dan Irak. Dan masyarakat Arab hanya mengisi 15% hingga 18% dari keseluruhan jumlah Muslim dunia. Ada 200 juta penduduk Arab di dunia. Arab bukan hanya Islam, namun juga termasuk Nasrani dan Yahudi.

2. Masyarakat Arab terbelakang dan tidak berperadaban
Pada keadaan yang sesungguhnya, negara‐negara di jazirah Arab menunjukkan perkembangan kebudayaan yang tinggi, di mana kota‐kota modern berdampingan dan bercampur‐baur dengan yang kuno.

3. Arab adalah sebuah padang pasir yang luas
Hal ini mungkin diakibatkan sebutan ‘Arab’ merujuk pada negara Arab Saudi (Saudi Arabia), negara kaya dengan minyak bumi yang melimpah, letaknya yang strategis dan mempunyai kiblat (Ka’bah) yang menjadi tujuan orang pergi haji yang di sana terdapat banyak gurun‐gurun yang luas. Tetapi sebenarnya tanah‐tanah di wilayah Arab mempunyai permukaan tanah yang kompleks dan berbeda‐beda.


4. Pria Arab adalah syekh minyak yang kaya atau teroris
Sama seperti di Barat, ada segmen ekonomi yang berbeda‐beda dari penduduknya dan mayoritas penduduknya taat hukum berkeluarga dan memiliki berbagai pekerjaan.

5. Wanita Arab ditekan oleh kaum laki‐laki dan semua wanita Arab memakai jilbab
Tidak benar. Berdasarkan hukum Islam, wanita diharuskan memakai hijab, tapi di berbagai negara seperti Lebanon, Syria, dan Mesir tidak diharuskan mengenakannya. Sebenarnya mengenakan jilbab adalah sarana agar terlindungi dari yang berkata sebagai pembela Islam.

PERGAULAN SEHARI‐HARI DALAM MASYARAKAT ARAB


Keluarga
Arab sangat kekeluargaan, kata‐kata pertama yang mereka tanyakan kepada seseorang yang baru dikenal, diawali tentang keluarga misalnya, “Anda anak siapa?” atau, “fam apa?” (fam = klan), dan lain‐lain.
Dalam keluarga Arab jenis kelamin dan usia merupakan penentu dalam menjelaskan tanggung jawab, sang ayah biasanya kepala keluarga dan pemberi kebutuhan, sedangkan sang ibu mendapat peranan besar dalam menmbesarkan dan mengasuh anak juga mengurus rumah.
Anak laki‐laki biasanya diajarkan untuk menjadi pelindung dari adik dan kakak perempuan mereka di samping membantu ayah di dalam dan di luar rumah. Sedangkan anak perempuan dididik untuk menjadi sumber kasih sayang dan dukungan emosional dalam keluarga di samping menolong ibu melakukan pekerjaan rumah.
Anak perempuan tinggal di rumah orang tua selama ia belum menikah, ketika sudah menikah ia tinggal bersama suaminya. Anak laki‐laki mungkin pindah ke rumahnya sendiri setelah menikah, tapi minimal satu anak laki‐laki akan masih tetap tinggal di keluarga walaupun telah menikah untuk mengurus orang tua mereka. Wanita yang menikah tidak mengubah apapun dari namanya.

Dan sesungguhnya sejak zaman jahiliyah sampai sekarang banyak businesswomen yang sukses dalam perniagaan namun tidak pernah mencolok mata karena tuntutan budaya.

Janji Bertemu
Kadang kala ketika membuat janji mereka bicara seperti, “kapan saja Anda ada di dekat sini teleponlah saya.” Jawaban ini sebenarnya setara dengan memutuskan waktu dan tempat tertentu, bisa disebut ini adalah sistem yang sangat santai dan fleksibel.
Kurang terikat oleh waktu yang ketat, tidak seperti di Eropa, Arab memiliki iklim yang lebih stabil sehingga perputaran waktu terasa lebih longgar dibanding Barat. Sebagai contoh: di Barat, musim dingin adalah waktunya merencanakan pekerjaan di musim panas, sedangkan di musim panas waktunya menumpuk untuk persediaan musim dingin atau mungkin, di musim gugur tidak dapat melakukan hal‐hal yang dapat dilakukan di musim semi, hal ini menyebabkan mereka menemui deadline, batas waktu dan sebagainya yang membuat mereka lebih disiplin terhadap waktu dan kesempatan.

Ucapan Selamat
Dalam budaya Arab, etika dan tingkah laku sosial seperti kedermawanan, penghormatan, dan peduli adalah sebagai kebiasaan dan tanggung jawab sosial.
Ketika menjenguk orang sakit, diharapkan membawa makanan, coklat, buah‐buahan dan biasanya bunga‐bungaan, bahkan ketika seseorang sakit dan tinggal di rumah sakit, kerabat terdekatnya akan menjamu penjenguk dengan menghidangkan minuman, kopi atau coklat.


Berikut kata‐kata ucapan :

  • Ketika menjenguk : ʺMa tishuuf syar ajr wa afia Insya Allahʺ (tak ada yang mengkhawatirkan, semoga engkau diberi pahala dan cepat sembuh, insya Allah);
  • Mendatangi orang sehabis safar: ʺAl hamdulillah Ala as salamah” (terima kasih kepada Tuhan, engkau pulang sengan selamat);
  • Ketika seseorang mempunyai bayi: ʺyitrabba bi izzikum, wallah yaj’aluhu minal dzurriatis salehah” (semoga bayinya tumbuh dalam kebaikanmu dan semoga Tuhan menjadikannya anak yang saleh/salehah);
  • Bertemu seorang yang baru menikah : ʺmabrukʺ (selamat !)



Privasi
Dilarang mempertontonkan kemesraan dengan pasangan di depan umum, tertawa dan bercanda di depan umum harus mengecilkan suara, lain halnya jika di dalam perkumpulan khusus.
Berdebat antara pasangan, teman dan orang lain juga dilakukan tidak di depan umum, masalah dengan pasangan dirahasiakan, dan sangat jarang dibicarakan dengan orang lain bahkan teman dekat sekalipun. Rumah‐rumah dibangun dengan tembok besar yang menjamin privasi dari luar dan tetangga.
Tempat tamu berdiri harus dipastikan ketika pintu dibuka, tidak dapat melihat ke dalam rumah. Ketika bertamu jika membawa teman baru agar hanya membicarakan masalah umum, bukan pengalaman tentang Anda dan tuan rumah, kecuali Anda tahu tuan rumah nyaman dengannya.




Perjamuan
Budaya Arab sangat menekankan pentignya menghormati tamu dan menjamunya, tuan rumah akan memberikan yang terbaik untuk memastikan tamunya sangat nyaman, tuan rumah akan menghidangkan makanan dalam jumlah banyak untuk memastikan setiap tamu menjadi sangat puas.
Selain itu tuan rumah dan anaknya harus yang paling akhir untuk memulai makan sebagai tanda penghormatan terhadap tamu, dan bahkan ketika tuan rumah sebenarnya telah selesai makan, ia akan meneruskan seolah‐olah ia masih makan sampai semua orang telah selesai makan untuk memastikan pata tamu tidak terburu‐buru menyelesaikannya.
Jika diundang makan di restoran, adalah adat orang Arab yang membayarnya, begitu juga sebaliknya.



Ruang Tamu
Ada ruangan yang disebut dewaniah atau majlis untuk tempat tamu berkumpul kebanyakan hanya untuk tamu laki‐laki. Dewaniah biasanya terletak dekat pintu utama terluar, terpisah dari rumah di belakangnya.
Tamu wanita berkumpul di dalam rumah dan biasanya mempunyai jalan masuk yang berlainan yang dikhususkan untuk tamu wanita. Pada keluarga Arab tertentu, laki‐laki dan wanita yang bukan mahram (memiliki hubungan darah atau hubungan pernikahan) tidak bercampur, tapi ada juga yang tidak mengikuti hal ini.
Ketika memasuki dewaniah, semua orang akan berdiri dan menyalami serta bersalaman, mulailah dengan orang yang paling kanan atau yang paling dulu menghampiri. Jika Anda pengunjung yang pertama kali atau lebih tua, biasanya tuan rumah dan para tamu akan memberikan tempat duduk di muka dewaniah sebagai tanda penghormatan.
Di dalam dewaniah terdapat dipan dan bantal dialasi permadani Persia, tamu duduk membentuk lingkaran agar tidak ada yang membelakangi dan telapak kaki tidak boleh diarahkan kepada orang lainnya, biasanya ditawarkan kopi Arab di cangkir kecil tanpa susu ataupun gula.


Memuji dan Memberi
Ketika Anda memuji barang sang tuan rumah, hal ini akan mengharuskannya untuk menawarkan barang itu kepada Anda walaupun itu sangat berharga baginya, jadi memuji sesuatu jangan diperpanjang.
Ketika orang Arab menerima pemberian adalah adat untuk tidak membukanya di depan sang pemberi, hal yang sama juga dharapkan ketika mereka memberikan hadiah kepada seseorang.
Di hari Idul Fitri, tetangga dan kerabat bertukar manisan dan makanan penutup orang tua dan kerabat memberikan sejumlah uang kecil kepada anak‐anak. Di hari Idul Adha tetangga dan kerabat bertukar potongan daging dari hewan kurban mereka.

BERBISNIS

Beriklan
Untuk beriklan di negara ini atau dengan target pasar ini, gunakan bahasa yang mudah dipahami. Setiap pasar mempunyai gaya pendekatan masing‐masing, beriklan di negara‐negara Arab harus menghindari daya seksual dalam penyampaiannya.
Iklan yang ditampilkan harus tradisional dan tidak bertentangan dengan nilai‐nilai budaya Arab atau Islam, dan harus menekankan kualitas dan fungsi daripada perbandingan‐perbandingan produk yang satu dengan produk yang lain.


Berbisnis
Berbisnis bukan sekedar berbisnis, sangat berbeda dengan Eropa yang menekankan hubungan professional. Berbisnis di Arab menggunakan personal approach, yakni pendekatan pribadi, bukan professional approach, salah satu contohnya mengharuskan kita tidak mengutarakan maksud di awal, harus hanya pembicaraan ringan dan berharap dapat bertemu dalam pertemuan selanjutnya.

ALIRAN DALAM AGAMA ISLAM


Sunni
Sunni adalah yang paling dominan dalam Islam. Aliran ini menekankan syariah, menerima kepemimpinan politik sekuler, tetapi dalam ibadah lebih konservatif atau ortodoks dari Syiah.

Syiah
Sekitar 10% dari populasi Muslim menganut aliran Syiah. Mereka adalah mayoritas di Iran, Irak, dan Bahrain. Syiah memiliki hierarki yang lebih formal dan otoritas bagi para pemimpin agama mereka daripada di Islam Sunni. Grand Ayatollah adalah yang tertinggi.
Orang Syiʹah percaya bahwa Ali bin Abi Thalib adalah yang pertama dari dua belas imam yang ditunjuk oleh Tuhan untuk menggantikan Muhammad sebagai pemimpin Muslim.
Asyura adalah hari 10 Muharram (bulan pertama tahun Islam) untuk mengingat kematian Ali dan putranya Husein dengan ritual mencambuk diri. Mereka memiliki tempat‐tempat suci di Najaf dan Karbala yang jadi tujuan dari banyak peziarah Syiah.


ARAB vs BARAT
Perbedaan kultur antara masyarakat Arab dan masyarakat Barat bisa dilihat dibawah ini :
Keterangan :
Arab : Merah
Barat : Biru

Keluarga adalah pusat segalanya (Ayah memiliki kata pertama dan terakhir
Keluarga Penting, tapi bukan sebagai pusat individu

Sangat penting mempertahankan kehormatan dan dilinggungi dengan mempertaruhkan apapun
Kehormatan tidak terlalu penting

Rasa malu, biasanya terhadap keluarga, akan dihindari dengan cara apapun
Rasa malu tidak terlalu penting

Pendekatan terhadap waktu sangat santai dan lamban, serta sangat longgar
Sangat terstruktur dalam masalah waktu, batas waktu harus dipenuhi

Agama adalah pusat segala sesuatu
Agama Tergantung daripada tiap induvidu. Sangat tidak sopan jika dibicarakan

Dalam bermasyarakat, keluarga dan suku adalah hal yang terpenting
Dalam bermasyarakat lebih menonjolkan hak-hak individu

Berbisnis menggunakan personal approach
Berbisnis menggunakan propessional approach

Demikian, semoga bermanfaat.. Terima kasih telah berkunjung