Sabtu, 26 Januari 2013

Beranda » » Kelompok Teroris Zionis Sebelum Berdirinya Israel: Betar, Pemuda Zionis yang Anti Islam (5)

Kelompok Teroris Zionis Sebelum Berdirinya Israel: Betar, Pemuda Zionis yang Anti Islam (5)


Inilah organisasi yang pernah membuat ulah dan provokasi bagi muslim Kanada dengan menyelenggarakan "Know Islamic Radical Week", februari 2006 di Toronto. Meski membawa nama dan pembicara dari kalangan Islam, sejatinya mereka sedang memperolok-olok ajaran Islam. Ia pun mengundang Salim Mansur, Profesor di Ontario untuk berbicara hak-hak gay di Timur Tengah.
Organisasi Betar atau organisasi radikal pemuda Zionis merupakan salah satu bagian dari kelompok revisionis Zionis yang dipimpin Vladimir Jabotinsky. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1923 di Polandia dengan tujuan mempersiapkan para pemuda Yahudi Polandia untuk hidup di Palestina. Mereka mendapatkan pembelajaran di bidang pertanian dan militer dan juga kursus bahasa Ibrani secara mendalam. Oleh karena itu tidak heran mereka memiliki misi untuk menyebarkan ideologi fasis bahwa hanya ada dua jalan bagi Zionisme: perang atau mati.
Sejumlah pemuda dengan ciri khas pakaian coklat ala pengawal Hitler, melakukan aktivitas militer dibawah organisasi teroris Zionis ini. Kelompok pemuda ini lebih memprioritaskan kegiatan militer ketimbang kegiatan lainnya. Mereka menyebut seorang Zionis Fasis seperti Jabotinsky sebagai bapak intelektual dan spiritual mereka.
Nama organisasi Betar sendiri diambil dari singkatan nama seorang perwira Yahudi tentara Tsar Rusia bernama Brit Yosef Trumpeldore. Ia terbunuh di tangan warga Palestina saat terjadi kerusuhan di salah satu kamp imigran Yahudi di kawasan Jalile Sofla.
Organisasi Betar menyelenggarakan konferensi pertamanya pada Januari tahun 1929, di Warsawa, Polandia. Dalam konferensi tersebut diputuskan bahwa struktur organisasi Betar adalah murni militer, tidak yang lain.
Kemudian pada Agustus 1929, terjadi pertikaian sengit antara personil bersenjata Betar dengan kaum Muslim di Tembok Ratapan. Pertikaian ini menyebabkan demonstrasi dan bentrok fisik yang memakan waktu cukup lama. Rangkaian peristiwa ini mengakibatkan sejumlah besar kaum Muslim dan orang-orang Zionis tewas dan terluka.
Meskipun AD/ART Betar menyebutkan bahwa aktivitas utamanya berkaitan dengan masalah-masalah militer, namun Betar tetaplah organisasi politik. Hal itu dibuktikan dengan dukungan mutlaknya pada Jabotinsky dalam mencapai tujuan-tujuan terkait kelompok-kelompok revisionis Zionis.
Jabotinsky yang memegang kepemimpinan organisasi revisionis mendukung kebijakan pendirian Negara Yahudi di Palestina. Namun hal itu sempat berlawanan dengan Zionisme Internasional. Ketika Jabotinsky melihat bahwa usahanya tak akan membuahkan hasil, maka ia pun menghapus keanggotannya di Betar dan meminta para pendukungnya untuk melakukan hal yang sama. Namun, sebagian besar pendukungnya tidak memenuhi permintaannya, karena mereka yakin bahwa tindakan semacam ini akan melemahkan posisi Organisasi Zionisme Internasional.
Akhirnya, menyusul perdebatan dengan para pendukungnya, maka Jabotinsky bertekad untuk membersihkan struktur organisasi revisionis dari orang-orang yang menantang dan meninggalkan organisasi Zionisme Internasional.
Menyusul keputusan ini, ia juga mengumumkan bahwa ia telah menyingkirkan para anggota dewan eksekutif organisasi revisionis. Ia menambahkan bahwa para anggota organisasi ini harus segera menyatakan persetujuan atau penolakan mereka melalui jalan pemungutan suara.
Akhirnya, pemungutan suara pun dilaksanakan pada April 1933. Tanpa diduga, kemenangan berpihak pada Jabotinsky. Dalam pemungutan suara, hasil mencatat bahwa 93,8 % menyetuju tindakan Jabotinsky dan hanya 6,2 % yang menolak.

Bisa dikataka, dukungan para anggota Betar adalah faktor utama kemenangan Jabotinsky dalam pemungutan suara itu. Chaim Mordechai Katz, salah seorang petinggi dalam organisasi Betar, sempat menyatakan sebab dukungannya terhadap Jabotinsky. Katz berkata, “Ia (Jabotinsky) memimpin sebuah revolusi menguntungkan dalam gerakan Zionisme. Seorang pemimpn revolusi harus dikultuskan. Karenanya, segala perintah Jabotinsky harus dilaksanakan, entah itu benar atau salah.”
Diantara langkah politik lain yang diambil Betar adalah melakukan aksi demonstrasi di jalan-jalan Tel Aviv untuk menunjukkan penentangannya terhadap Persatuan buruh (Hestadarot). Demonstrasi ini dilakukan para anggota Betar pada tahun 1933, karena para revisionis menentang tujuan dan langkah-langkah Hestadarot.
Pada 11 september 1938, konferensi Betar pun kembali diselenggarakan di Warsawa. Saat itu, Menachem Begin masih berusia 25 tahun. Dengan pidato-pidatonya, Begin berhasil memprovokasi para peserta konferensi untuk melawan ancaman-ancaman Jerman. Akhirnya muncul atmosfer dimana para anggota Betar menuntut penguasaan atas tanah Palestina secepat mungkin.
Begin juga meminta para anggota organisasi mengubah sumpah keorganisasian mereka dengan berbunyi, “Aku hanya memegang senjata untuk membela bangsaku dan mengantarkan tanah airku menuju kemenangan.”
Rupanya, masalah ini menimbulkan perseteruan antara Begin dan Jabotinsky. Meski demikian, para anggota Betar menerima perubahan sumpah itu dan ikut mengesahkannya.
Akhirnya dengan segala tindak-tanduknya selama ini, dlam konfrensi itu Jabotinsky mengeluarkan draft tujuan dari program-program Betar, yang diantarnya adalah:
1. Mendirikan imperium Israel di dua tepi sungai Yordania
2. Legiunisme (membentuk kelompok-kelompok relawan militer)
3. Kedisiplinan tinggi
4. Meneguhkan kedudukan bangsa Yahudi
5. Mobilisasi kekuatan
6. Bahasa Ibrani
7. Monisme.
Kini Betar telah berkembang ke berbagai negara. Selain berpusat di Israel, mereka juga berdiri di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, bahkan di Afrika Selatan.

Di Inggris mereka memang hanya ada seratusan anggota, namun gerakannya sampai kepada tingkat melobi pemerintah Inggris untuk pro Zionis. Lima tahun terakhir, mereka berdemonstrasi di jalan-jalan meneriakkan yel-yel pro Israel dan semangat anti Islam. (pz/bersambung)
Keterangan
Foto Pertama: Anggota Betar di Palestina
Foto Kedua:Vladimir Jabotinsky
Foto Ketiga: Aksi Betar Inggris