Rabu, 30 Januari 2013

Beranda » » Maulid dan Tentara Gajah

Maulid dan Tentara Gajah

Setiap tanggal 12 Rabiul Awwal kita memperingati hari Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Pada 24 Januari 2013 kali ini bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1434 H.
Maulid berarti lahir, peringatan maulid adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW pada hari Senin 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah. Tahun Gajah mengacu pada peristiwa sejarah penyerangan kota Makkah oleh pasukan tentara bergajah pimpinan Abrahah dari Abyssinia. Ahli sejarah menghitung bahwa peristiwa serangan tentara gajah Abrahah ke Mekkah berlangsung pada periode April 571 M. Dan hari Senin 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah ini diperkirakan jatuh pada tanggal 20 Apr 571 M.
Pada periode 570-an saat Muhammad SAW lahir, Arab merupakan wilayah terlupakan di antara perselisihan melelahkan Persia-Byzantium. Saat itu Arab sedang berada dalam jaman kegelapan dan kebodohan yang disebut jaman Jahiliyah. Jaman jahiliyah ditandai dengan era brutal perkelahian antar suku dalam mempertahankan hidup di lingkungan gersang padang pasir, disebut: ghazwu. Pada ghazwu, saling bunuh antar anggota suku lawan merupakan suatu kelaziman. Di sisi lain, suku merupakan struktur sosial yang kuat kekerabatannya dan saling melindungi.
Dari sisi religi, jaman Jahiliyah juga ditandai dengan berkembangnya berbagai kepercayaan pagan dan kuil-kuil patung berhala. Allah disembah beserta sekutu-sekutunya seperti: Uza, Latta, Manat, dan lainnya. Saat itulah Abrahah sebagai penganut agama samawi yang taat bermaksud menghancurkan Ka’bah yang oleh kaum musyrikin Mekkah dijadikan kuil pusat penyembahan berhala.
Penyerangan Abrahah dari Abyssinia selain bertujuan untuk menghancurkan Ka’bah juga memiliki motif ekonomi. Abrahah juga ingin menguasai Mekkah yg saat itu sukses sebagai pusat perdagangan dan sumber air Zamzam. Tentara bergajahnya merupakan salah satu armada militer terkuat dan tak terkalahkan saat itu.
Dibalik kedigdayaan tentara bergajah Abrahah terdapat satu nama panglima yg tidak boleh dilewatkan: Siraaj. Kemanapun armada gajah Abrahah ini bergerak, Siraaj-lah yg jadi penentu kemenangan. Tapi kali ini, untuk menyerang Ka’bah ia bersikeras menolak dan menetang perintah Abrahah.Walau dijadikan pusat kuil berhala di Jaman jahiliyah, Siraaj tahu Ka’bah tetaplah Baitullah.
Ada yang meriwyatkan bahwa Siraaj yang jadi panglima Abrahah ini sesungguhnya adalah Khid’r AS salah satu nabi Allah yang diriwayatkan juga dalam Al Quran bersama Nabi Musa AS. Khid’r AS seakan tahu bahwa nasib kehancuran Abrahah dan tentara gajah sudah ditentukan bersamaan lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW. Dan benar adanya, tatkala mendekati Ka’bah, tentara bergajah Abrahah secara ajaib dilumat habis oleh segerombolan burung Ababil beserta kerikil panasnya.
Menjelang ajalnya Abrahah diberi tahu Khid’r AS: “sudah ada hamba-Nya yg kelak membersihkan Baitullah dari berhala-berhala ini. Beberapa hari setelah peristiwa besar serangan tentara bergajah Abrahah ini, lahirlah hamba-Nya yg kelak menjadi Nabi Besar Muhammad SAW.
Shalawat serta Salam bagi Rasul Allah Muhammad SAW.
12 Rabiul Awwal 1434 H
24 Januari 2013 M
Dimitri Zen